Dirut BNI Akui Dapat Utang dari China

Pekan Reksadana 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, Ahmad Baiquni membenarkan, pihaknya mendapat kucuran dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai US$1 miliar dengan tenor 10 tahun.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

"Iya betul bukan hanya BNI termasuk BRI dan Mandiri," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Senin, 21 September 2015.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno beberapa hari yang lalu membawa Direktur Utama dari tiga bank BUMN ke Beijing, Tiongkok. Ketiga bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Langkah tersebut dilakukan untuk meneken perjanjian utang dengan Bank Pembangunan China (China Development Bank/CBD) senilai US$3 miliar, atau sekitar Rp42 Triliun. Masing-masing bank mendapat kucuran dana sebesar US$1 miliar.

Penandatanganan kerja sama utang dari China dilakukan antara Presiden Direktur CDB Zheng Zhijie, dengan Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin, Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Menteri Rini ikut menyaksikan penandatanganan tersebut.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

Ahmad Baiquni mengatakan, kucuran dana tersebut dipergunakan untuk pembiayaan infrastruktur dan mendukung proyek hilirisasi berorientasi ekspor.

"Karena komitmen tinggi terhadap pembiayaan infra. Bisa langsung, bisa melalui dari kita," ujarnya menjelaskan.

Selain itu, ia juga menyebutkan, besaran dana tersebut baru merupakan tahap awal dari komitmen bank CDB senilai US$30 miliar.

"Waktu itu dia komit untuk nantu proyek infrastruktur. Bentuknya apa kan sesuai proyek juga," ujarnya menambahkan.

Nantinya, pinjaman yang diterima itu berupa 70 persen dalam bentuk mata uang dolar AS dan 30 persen dalam mata uang yuan, atau Renmibi (RMB). Saat ini, dana pinjaman tersebut sedang dalam proses untuk pembiayaan jangka panjang proyek pembangunan jangka panjang.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya