Sumber :
VIVA.co.id
- Komisi II DPR melaksanakan rapat dengar pendapat dengan Dirjen Kementerian Agraria dan Tata Ruang untuk membahas berbagai pelaksanaan kegiatan tahun 2015 dan perencanaan kegiatan pada tahun 2016, di Senayan, Senin 21 September 2015.
Anggota Komisi II Amran, menilai bahwa serapan anggaran Kementerian Agraria yang hingga saat ini hanya mencapai 38 persen masih terlalu kecil, mengingat sisa waktu tinggal empat bulan lagi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Anggota Komisi II Amran, menilai bahwa serapan anggaran Kementerian Agraria yang hingga saat ini hanya mencapai 38 persen masih terlalu kecil, mengingat sisa waktu tinggal empat bulan lagi.
Baca Juga :
Cita Citata Cabut Laporan terhadap Anggota DPR
Ia mengatakan bahwa perencanaan program Kementerian Agraria ini sangat bagus kalau di tingkat atas. Namun jika dilihat pelaksanaannya oleh aparat di tingkat bawah, masih jauh dari sasaran.
"Contohnya pada Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona). Prona ini ada yang sampai dua tahun, tapi tidak menghasilkan apa-apa,” ujar Arman.
Menurutnya, kalau program yang belum efektif ini dilanjutkan untuk tahun 2016, maka hasil yang akan dicapai juga akan sama saja.
"Kami dalam menanggapi soal anggaran yang akan datang (2016), tentu kami berpedoman pada apa yang dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2015. Kalau tahun 2015, program-programnya tidak bisa dilaksanakan secara maksimal, maka kami akan keberatan jika ada penambahan anggaran untuk tahun depan,” ujar Amran.
Ia juga memprotes soal data-data yang diberikan oleh Dirjen Kementerian Agraria dalam pertemuan ini. Menurutnya, data yang disajikan tidak relevan dengan pembahasan sehingga anggota Komisi II kesulitan untuk menanggapi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia mengatakan bahwa perencanaan program Kementerian Agraria ini sangat bagus kalau di tingkat atas. Namun jika dilihat pelaksanaannya oleh aparat di tingkat bawah, masih jauh dari sasaran.
