- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa gejolak perekonomian dunia saat ini, jauh berbeda dengan krisis di tahun 1998 dan 2008.
Ditegaskannya, Senin 21 September 2015, kondisi seperti ini belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Bambang menuturkan, ekonomi global saat ini sedang mengalami berbagai macam perubahan. Di antaranya, ekonomi AS yang sampai saat ini terus tumbuh, dan negara-negara Eropa yang berhasil mencetak pertumbuhan di atas satu persen dari yang sebelumnya minus.
"Ekonomi global sekarang itu sedang berkesperimen. Saat ini, sedang terjadi perubahan yang mendasar," ujar dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat.
Bambang mengatakan, krisis yang dialami saat ini dimulai dari jatuhnya perekonomian negeri Paman Sam, Amerika Serikat, yang akhirnya memberikan sentimen negatif kepada pasar keuangan internasional dan seluruh negara-negara berkembang.
"Perkembangan ekonomi global ini tidak pernah dialami sebelumnya. Ini baru pertama kali terjadi di perekonomian dunia," ujar Bambang
Menurutnya, kondisi seperti ini lebih tepat, apabila disebut dengan ketidakpastian global. Sebab, sentimen negatif yang diberikan tidak berdampak secara signifikan terhadap sistem keuangan global dunia. Sehingga, hanya menyebabkan volatilitas di pasar keuangan.
"Dibilang krisis keuangan global, tidak. Karena, sistem keuangan tidak bangkrut. Masih relatif kuat. Ini yang saya sebut ketidakpastian global," ungkap dia.
Meski demikian, negara-negara berkembang diminta untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi sulit seperti ini. Bambang menjelaskan, dalam kurun waktu empat tahun belakangan, ekonomi global belum pernah mendapatkan stimulus moneter dalam skala besar. (asp)