Refresing Pemahaman Pancasila Kepada Para Pastur

Wakil Ketua MPR, E. E. Mangindaan
Sumber :
  • foto : VIVA.co.id/Ririn Aprilia
VIVA.co.id
Setelah ke DPR, Zaskia Gotik Belajar Pancasila di Kemenhan
- Wakil Ketua MPR RI Letjen. TNI (\Purn) Ever Ernest Mangindaan, membuka secara resmi sekaligus menjadi narasumber utama Sosialisasi Empat Pilar MPR RI.  Acara yang dilaksanakan di Gereja Kristen Protestan Simalungun (HKPS) Batam ini diikuti sekitar 100 peserta dari kalangan pastur dan umum, Senin 21 September 2015.

Arzetti Bilbina: Biar Masyarakat Menilai Zaskia Gotik

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR RI E.E. Mangindaan mengungkapkan bahwa sosialisasi tersebut adalah upaya bangsa ini untuk lebih memahami kembali soal Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Zaskia Gotik Jadi 'Duta Pancasila,' Kok Bisa?


"Sosialisasi ini bertujuan untuk merefresh atau menyegarkan seluruh elemen bangsa soal empat pilar MPR.  Saya tahu semua pasti hafal dan tahu betul soal Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, pemahaman kembali akan Pancasila diharapkan akan membangkitkan rasa nasionalisme yang tinggi dan itulah yang dibutuhkan bangsa dan negara saat ini," jelasnya.


Pemahaman tentang nilai-nilai luhur bangsa yang semuanya ada dalam empat pilar MPR kepada para pastur, lanjut Mangindaan, sangat penting.  Sebab mereka tidak menelan sendiri pemahaman tentang Pancasila tapi akan juga menularkannya kepada para jamaatnya, terutama di lingkungan masing-masing.


"Saya sangat apresiasi kepada para peserta, sebelum di selenggarakan sosialisasi, para peserta melakukan peribadatan terlebih dahulu, menurut saya itu sangat penting, sebab, beribadah kepada Tuhan lebih diutamakan lebih dulu. Berbicara tentang Tuhan yang pertama lalu berbicara soal negara," ujarnya.


Dalam paparannya, Mangindaan mengupas soal Tantangan Kebangsaan. Tantangan bangsa ke depan, menurutnya berasal dari faktor internal dan eksternal.Tantangan internal yakni menurunnya pemahaman dan implementasi kebhinnekaan Indonesia. Semnetara tantangan Kebangsaan dari faktor eksternal adalah tantangan global yang masuk ke Indonesia.


"Tantangan global sebenarnya tidak bisa dibendung tapi harus dihadapi. Jika kita mundur, maka kita akan kalah telak dalam persaingan kesejahteraan antar bangsa dan jika itu terjadi akan semakin terpuruk bangsa kita di mata dunia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya