Sumber :
- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id
- Pemerintah masih meyakini, sampai akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi nasional ada di kisaran 4,9 hingga lima persen. Salah satu pendorongnnya adalah penyerapan anggaran pemerintah.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Senin 21 September 2015, mengklaim serapan anggaran pemerintah dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Meski demikian, dia enggan menyebut besaran peningkatan tersebut.
"Belanja sudah jauh lebih baik. Secara nominal, sejak Juli 2015, sudah di atas bulan Juli tahun lalu. Kami lihat, ini mulai bergerak," ujar Bambang dalam rapat kerja bersama Komisi XI di gedung DPR, Jakarta.
Selain belanja modal pemerintah yang mulai berjalan, Bambang menuturkan, proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di angka 3,8 persen pada tahun depan, memberikan suntikan positif tersendiri bagi pemerintah dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"IMF masih menaruh 3,8 persen, dibandingkan pertumbuhan global tahun ini yang hanya 3,3 persen. Maka, masih ada rasa optimisme secara global," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, pemerintah akan tetap bekerja sama dengan DPR untuk membahas bagaimana asumsi pertumbuhan ekonomi ke depan dengan menimbang gejolak ekonomi global saat ini.
"Kami akan putuskan bersama dengan DPR angka yang tepat. Apakah nantinya bisa mewakili optimisme tersebut," ujarnya.
Sebagai informasi, realisasi belanja negara hingga 31 Juli 2015 mencapai Rp913,5 triliun, atau hanya 46 persen dari pagu belanja dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.
Baca Juga :
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Sementara itu, untuk realisasi belanja negara hingga 31 Agustus 2015, total anggaran yang telah dicairkan mencapai Rp1.054 triliun, atau mencapai 53,1 persen dari total pagu belanja dalam APBN-P 2015. (asp)
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
Hanya fenomena politik jelang pilkada.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :
