Sumber :
- REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah dunia menguat pada Senin, dengan penutupan harga minyak mentah naik lebih dari empat persen. Hal ini terjadi di tengah lonjakan harga bensin dan kekhawatiran produksi minyak mentah AS dapat memperlambat pengeboran.
Baca Juga :
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Baca Juga :
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Dilansir dari CNBC, Selasa, 22 Septeber 2015, patokan minyak global Brent naik dua persen. Bensin berjangka di New York Mercantile Exchange naik lebih dari tiga persen setelah adanya laporan kebakaran pada hari Sabtu di kilang Husky Energy di Lima, Ohio.
Pedagang minyak mentah juga fokus pada kontrak bulan depan yang akan segera berakhir di West Texas Intermediate (WTI), yang berfungsi sebagai patokan AS.
Minyak mentah AS ditutup naik US$2, atau 4,48 persen, menjadi US$46,68 per barel. Minyak Brent naik US$1,36, atau US$2,87 persen, menjadi US$48,82.
Pengebor AS telah mengurangi jumlah rig minyak selama tiga pekan berturut-turut. Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah laporan, pengurangan minyak-rig menurunkan lebih dari 250.000 barel per hari produksi minyak mentah AS antara kuartal kedua dan keempat tahun ini.
Konsultan energi Wood Mackenzie memperkirakan bahwa US$1,5 triliun dari "belanja tidak mengikat pada proyek-proyek konvensional baru dan minyak konvensional Amerika Utara" adalah tidak ekonomis.
"Sementara operator sedang mencari pengurangan biaya rata-rata 20 persen-30 persen pada sejumlah proyek," kata Wood Mackenzie dalam sebuah laporan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Minyak mentah AS ditutup naik US$2, atau 4,48 persen, menjadi US$46,68 per barel. Minyak Brent naik US$1,36, atau US$2,87 persen, menjadi US$48,82.