Hari Ini, Rupiah Diprediksi di Kisaran Rp14.466

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id - Banyak pelaku pasar awalnya berharap akan ada perbaikan pada laju rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu dipicu penguatan yang terjadi pada akhir pekan lalu. 

Namun pada akhirnya di awal pekan kemarin rupiah masih betah dan kembali di tutup ke zona merah, terdepresiasi 0,78 persen atau anjlok 112 poin ke level Rp14.486 per dolar AS.

Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan melemahnya mata uang regional Asia. Kemarin, rupiah bergerak pada level terlemah Rp14.487 dan terkuat Rp14.410 per dolar.

"Kamipun berharap akan adanya penguatan lanjutan pada rupiah," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, Selasa, 22 September 2015. 

Menurut dia, dengan tidak berubahnya suku bunga The Fed memberikan kesempatan bagi laju harga komoditas untuk dapat berbalik positif dan berimbas pada melemahnya laju dolar.

"Pelemahan tersebut dimanfaatkan pelaku pasar untuk melepas laju dolar dan masuk ke beberapa mata uang soft currency (tergolong lemah)," tuturnya.

Asumsi Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Dinilai Sulit Dicapai
Maka, kata Reza, laju rupiah pun turut terimbas dari adanya penguatan tersebut. Apalagi sebelumnya, laju dolar telah mengalami pelemahan seiring terapresiasinya laju EUR-USD, Yen-USD, dan GBP-US$.

Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global
Reza memperkirakan, laju nilai tukar mata uang Tanah Air hari ini di bawah target resistance (batas atas) di level Rp14.450. Sementara pergerakan rupiah hari ini diramalkan akan bergerak di kisaran Rp14.466 - Rp14.442 seperti perkiraan kurs tengah Bank Indonesia.
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016