Mengapa Ekonomi Indonesia Stagnan?

Bagaimana dengan sepuluh tahun terakhir? Koalisi partai pemerintah dibentuk oleh Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu setgab. Secara politik kekuasaan dipegang Presiden dan Ketua setgab. Koalisi dulu bersifat share of power berbagi kekuasaan, karena SBY juga Ketua partai anggota setgab.  

Akibatnya, korupsi merajalela di antara petugas partai, misalnya Luthfi hasan (PKS), Anas Urbaningrum, Nazarudfin, Andi Malarangeng (Partai Demokrat), Suryadharma Ali (PPP), dll.

Sekarang, Presiden Jokowi sudah berjalan 10 bulan, namun secara politik koalisi KIH hanya 44 persen saja. Ibarat Rapat RUPS Rapat umum pemegang saham, CEO kekurangan suara akibatnya kekuasaan terbelah.

Presiden dan Ketua KMP. Oleh karena itu, partai pemerintah tidak ada yang menjadi pimpinan DPR, MPR. Akibatnya keputusan terbelah. Presiden tidak bisa serta merta ambil keputusan.

Karena itu, selama 10 bulan tidak ada pembahasan undang-undang, karena setiap kali mau mengajukan APBN, atau penetapan Kapolri, Presiden harus mengajukan kepada Ketua KMP.  Karena itu, partai pemerintah seperti singa ompong.

Otomatis kekuasaan Presiden sekarang sudah efektif di pemerintah dan legislatif. Undang-undang segera bisa dirumuskan secara cepat dipusatkan di Setgab dan Mensesneg. Presiden Jokowi sekarang berkuasa efektif, tidak ada bedanya dengan Presiden sebelumnya SBY. Mulai membangun stabilitas ekonomi yang ditunjang oleh stabilitas politik di DPR.