Ini Kata Gubernur BI Terhadap Kondisi Rupiah

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, mengatakan sejak keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk tetap mempertahankan tingat suku bunga acuannya, pasar keuangan internasional terus terpengaruhi dengan rencana The Fed untuk kembali melakukan pertemuan.

Agus meminta kepada masyarakat, agar tidak terlalu khawatir dengan lanjutan pelemahan rupiah ini. Menurut dia, hal ini merupakan dinamika pasar yang relatif wajar usai keputusan The Fed.

"Bulan-bulan ini, market masih bereaksi setelah FOMC (Federal Open Market Committe). Kira-kira, nanti Oktober pertemuan lagi seperti apa hasilnya. Ini hanya dinamika pasar," kata Agus, saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa 22 September 2015.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kembali melanjutkan tren penurunan. Berdasarkan kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), kurs dolar AS terhadap rupiah berada di posisi Rp14.486 pada hari ini, Selasa 22 September 2015. 

Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi
Ditemui ditempat berbeda, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro justru menanggapi tren pelemahan rupiah ini dengan jawaban yang normatif. "Tanya saja ke Bank Sentral (The Fed)," kata dia.

Dibuka Menguat, IHSG Lanjutkan di Jalur Hijau
Sekadar informasi, The Fed akan menjadwalkan pertemuan ulang dengan para pejabatnya pada bulan Oktober dan Desember 2015, untuk kembali membahas apakah akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada akhir tahun ini. Sebab, diprediksikan The Fed akan menaikkan suku bunga pada akhir tahun, menimbang gejolak perekonomian global. (asp)
 Dolar AS dan rupiah.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

Program tax amnesty terus menjaga rupiah tetap di zona positif.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016