956 Perusahaan Raih Predikat Nihil Kecelakaan Kerja

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri
Sumber :
VIVA.co.id
Tingkat Keyakinan Konsumen RI Menurun Tajam, Ungkap Survei
- Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri memberikan anugrah penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tahun 2015.

Retribusi Perusahaan Pengguna Tenaga Kerja Asing Naik

Penghargaan K3 yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini menjadi indikator prestasi kinerja bagi perusahaan dan pemerintah daerah dalam penerapan K3 di lingkungannya.
Tunggu Data Tenaga Kerja, Wall Street Bergerak Datar

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri
Sebanyak 956 perusahaan yang berasal dari seluruh Indonesia berhasil meraih penghargaan Zero Accident (Nihil Kecelakaan Kerja) tahun 2015. Perusahaan yang meraih penghargaan itu menandakan di perusahaan yang bersangkutan tidak terjadi kecelakaan kerja dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.


Sedangkan penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diberikan kepada 635 perusahaan yang berhasil menerapkan SMK3 secara terpadu dan kontinyu berdasarkan evaluasi hasil audit dari lembaga audit. Penghargaan K3 pun diberikan kepada 15 Gubernur dan 28 Walikota/Bupati yang berhasil menjadi Pembina K3 terbaik di wilayahnya.


Sementara itu dalam kategori lainnya, penghargaan Pembina Program Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tempat Kerja diberikan kepada satu Bupati Semarang dan penghargaan program Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Tempat Kerja diberikan kepada 75 perusahaan.


“Pemerintah memberikan apresiasi kepada gubernur, bupati/walikota, para pengusaha, pekerja dan masyarakat yang telah melaksanakan K3 sehingga mampu meningkatkan aspek perlindungan pekerja, mutu kerja dan produktivitas,” kata Menaker Hanif seusai memberikan penghargaan K3 di Jakarta pada Kamis 10 September 2015.


Hanif mengatakan penerapan K3 harus jadi prioritas bagi dunia usaha dan jangan dianggap sebagai beban melainkan bentuk investasi. Perusahaan yang menerapkan K3 sesuai standar maka akan memberi dampak positif bagi perlindungan pekerja dan keuntungan perusahaan.


Menurut Hanif, penerapan K3 sendiri bukan hanya tanggung jawab manajemen perusahaan saja. Tetapi, peran kepala daerah dalam mengawasi penerapannya juga sangat diperlukan. “Perlu diingat penerapan K3 merupakan kegiatan lintas sektoral. Pemerintah, dunia industri, akademisi, praktisi dan masyarakat umum berkewajiban berperan aktif menerapkannya," kata Hanif.


Hanif mengatakan, semua pihak harus terlibat secara optimal dalam penerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dan lingkungannya agar mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

 

“Kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di lingkungan kerja tidak hanya menghindarkan diri dari kecelakaan kerja namun dapat meningkatkan aspek perlindungan pekerja dan menambah produktivitas serta, kesejahteraan pekerja,” kata Hanif.


Hanif mengatakan bagi dunia usaha yang tidak menerapkan K3 sesuai standar maka pemerintah memberikan sanksi tegas sesuai dengan aturan berlaku. Namun pemerintah pun memberikan  mengapresiasi kepada para perusahaan dan pimpinan daerah yang menerapkan K3 dan sistem manajemen K3 dengan baik.

 

Pemerintah terus melakukan upaya sosialisasi dan pembinaan pelaksanaan K3 kepada seluruh stake holder, termasuk keterlibatan unsur manajemen, serikat pekerja/serikat buruh dan pekerja/buruh serta pimpinan pemerintah daerah

 

Sosialisasi

Program sosialisasi K3 dilakukan secara terus menerus guna meningkatkan pemahaman dalam melaksanakan tekad mencegah kecelakaan kerja. Untuk itu perlu langkah sederhana yang dapat melekat di hati dan mempengaruhi perilaku dalam  kehidupan sehari-hari.


”Untuk itu kami mengajak seluruh stakeholder dan seluruh masyarakat bergerak dan bertindak menjadikan program ”Safety Is My Life“ menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan budaya K3. Icon tersebut hendaknya kita suarakan, kita dengungkan setiap hari agar memotivasi kita dalam berperilaku selamat,” kata Hanif.

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri

Program “Safety is My Life” sebagai suatu icon baru selain ”Saya Pilih Selamat” yang sudah dicanangkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2014 yang lalu diharapkan dapat merepresentasikan seseorang yang hidup dengan menjunjung tinggi nilai keselamatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya