Tertekan Wall Street, Harga Minyak Jatuh

Ilustrasi rig lepas pantai.
Sumber :
  • REUTERS/Andy Buchanan/Pool/Files

VIVA.co.id - Harga minyak mentah Amerika Serikat, mengakhiri sesi dengan harga yang rendah pada Selasa, setelah jatuh sebanyak tiga persen, terbebani oleh melemahnya saham di bursa Wall Street dan sentimen negatif menjelang berakhirnya kontrak berjangka tempat.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Dilansir dari Reuters, Rabu 23 September 2015, pedagang berusaha mengambil keuntungan di awal perdagangan dan dengan akan berakhirnya kontrak bulan depan di minyak mentah AS.

Brent berjangka turun lebih dari dua persen sebelumnya pada Selasa, dan minyak mentah AS anjlok lebih dari tiga persen karena pasar saham AS merosot.
Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

Minyak berjangka juga kehilangan lebih dari tiga persen sebelum berbalik positif.
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Rebound terjadi, setelah berita bahwa Colonial Pipeline telah menutup sebagian dari operasi mereka, termasuk pipa dengan kapasitas 850 ribu barel.

"Produk berjangka naik pada berita Colonial Pipeline dan minyak mentah Brent merespons dan berbalik mungkin lebih tinggi, karena berita Colonial sangat berarti bagi produk yang dibutuhkan oleh Eropa," kata Phil Flynn, analis di Harga Futures Group di Chicago.

Kontrak bulan depan Brent, November, ditutup naik 16 sen, atau 0,3 persen menjadi US$49,08 per barel. Kontrak Oktober minyak mentah AS ditutup 85 sen, atau 1,8 persen menjadi US$45,83 sebelum berakhir bulan depan. 

Pedagang dan investor akan mendapatkan lebih banyak data persediaan minyak dari kelompok industri American Petroleum Institute hari ini. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya