Sumber :
- ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, belum bisa menunjukkan perbaikan, sepanjang belum ada hal positif yang dapat memberikan kenyamanan bagi para pelaku pasar.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Pada perdagangan Selasa kemarin, 22 September 2015, kurs rupiah sempat menembus level terlemah Rp14.554 per dolar AS dan terkuat Rp14.443 per dolar AS. Akhirnya, rupiah ditutup terdepresiasi 0,46 persen, atau 66 poin ke level Rp14.552 per dolar AS.
"Laju anomali rupiah, tentunya dapat memengaruhi arah dan tren rupiah selanjutnya," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu 23 September 2015.
Menurut Reza, usai mengalami kenaikan, laju rupiah kembali mengalami pelemahan. Sebab, adanya penurunan pada harga komoditas di pasar spot berjangka, berimbas pada terapresiasinya laju dolar.
"Akibatnya, laju rupiah secara tidak langsung mengalami pelemahan," tuturnya.
Reza mengatakan, saat ini, pihaknya menargetkan batas bawah laju nilai tukar Tanah Air berada di level Rp14.466 per dolar AS. Sementara itu, rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp14.495 - Rp14.479 seperti kurs tengah Bank Indonesia. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Reza, usai mengalami kenaikan, laju rupiah kembali mengalami pelemahan. Sebab, adanya penurunan pada harga komoditas di pasar spot berjangka, berimbas pada terapresiasinya laju dolar.