23-9-1985: Agen Intelijen AS Terkuak Membelot ke Uni Soviet

Edward Lee Howard
Sumber :
  • abc.com
VIVA.co.id
Diduga Terlibat, CIA Didesak Buka Dokumen 'Tragedi 1965'
- 30 tahun yang lalu, skandal terbesar dalam dunia intelijen Amerika Serikat terkuak. Salah satu agennya, Edward Lee Howard, diketahui membelot dan memberikan informasi bagi intelijen Uni Soviet, KGB. 

Badan Intelijen AS dan Rusia Bahas Keamanan Suriah
Informasi rahasia dijual ke agen Uni Soviet, ketika berada di Austria pada 1984. Hal tersebut, diketahui dari Wakil Kepala KGB, Vitaly Yurchenko yang juga membelot ke Amerika Serikat pada 1985.

2-3-1969: Militer Soviet dan China Terlibat Baku Tembak
Tidak diketahui informasi apa yang dibocorkan oleh Howard, tetapi pada 1985, Badan Intelijen Amerika (CIA) terguncang, karena adanya informasi keamanan yang bocor, sehingga beberapa nama agen dan aset CIA terbongkar. 

Ini merupakan kali pertama agen CIA diketahui membelot untuk negara musuh. Selain membuat malu CIA, citra jaringan agen intelijen Amerika juga hancur. Laman New York Times melansir, sejumlah diplomat AS diusir dari Uni Soviet usai informasi tersebut dibocorkan oleh Howard. 

Tetapi, menurut penulis buku berjudul "The Spy Who Got Away" di 1988 lalu, David Wise, informasi itu juga berdampak pada eksekusi terhadap peneliti pertahanan Uni Soviet, Adolf Tolkachev. Tetapi, klaim tersebut dibantah oleh Howard. 

"Dia merupakan agen mata-mata yang penting. Dia agen CIA pertama yang membelot dan mungkin satu-satunya yang kita ketahui pergi melalui kantor KGB. Dalam sebagian besar kasus, justru yang terjadi sebaliknya," ujar Wise yang pernag mewawancarai Howard. 

Howard diketahui diterima bekerja untuk CIA pada 1983. Tetapi, dalam tes polygraph, dia terbukti melakukan pencurian dan penggunaan obat-obatan terlarang. Sementara itu, saat itu, dia dilatih untuk beroperasi di Moskow dan menjadi satu tim dengan istrinya. 

Usai terbongkar membelot, Howard kabur dari gurun New Mexico pada 1985 ke Albuquerque. Dari sana, dia kabur ke New York dan terbang ke Finlandia. Howard, kemudian mencari perlindungan suaka ke Kedutaan Uni Soviet di Helsinki. Pemerintah Uni Soviet, kemudian mengabulkan suakanya pada 7 Agustus 1986.

Di Rusia, dia diberikan sebuah apartemen di Moskow dan sebuah cottage di komunitas prestisius, Zhukovka. Menurut jurnalis dan analis independen militer, Pavel Felgenhauer, Howard menjalani kehidupan yang membosankan. Selain diberikan apartemen, Rusia juga memberikan dana bulanan dan identitas samaran yang mudah terungkap. 

Tahun 2002 lalu, dia dilaporkan meninggal di usia 50 tahun. Menurut informasi resmi yang disampaikan, Howard mengalami patah leher, ketika tengah berada di cottage-nya. Tetapi, kematiannya tetap menjadi sebuah misteri. 

Kantor berita Rusia, RIA-Novosti, yang mengutip sumber seorang pejabat intelijen, menyebut Howard tidak meninggal akibat patah leher. Tetapi, dia tidak menyebut penyebab kematian versi mereka. 

"Dia memang telah meninggal," ujar mantan Kepala KGB, Vladimir A. Kryuchkov ketika diwawancarai melalui telepon. 

Dia menolak memberikan informasi lebih jauh mengenai penyebab kematian Howard. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya