Dolar Rp14.700, Proyek Pembangunan Tidak Terpengaruh

Pekerjaan Proyek MRT
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, memastikan bahwa nilai tukar rupiah yang semakin melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak akan mengganggu proyek-proyek pembangunan nasional yang sudah ada. Kontrak proyek infrastruktur berjalan sesuai jadwal. 

Alokasi Terbesar Dana Banjir untuk Rehabilitasi Sungai

Diutarakannya, hal itu karena pelemahan rupiah diikuti dengan penurunan harga bahan baku bangunan, seperti dan semen, di dalam negeri. Sehingga untuk proyek
Anggaran Banjir Minim, Belum Semua Sungai Dibenahi
single year (kontrak satu tahun) belum ada dampak yang terlihat.


"Pelemahan rupiah ini diseimbangkan dengan harga bahan baku bangunan seperti baja dan semen yang juga mengalami penurunan. Sampai saat ini belum ada klaim (pengaruhnya), kalau pakai rupiah murni belum ada (pengaruh) apa-apa," ujar Basuki di kantornya, Jakarta, Rabu 23 September 2015.


Meski begitu, dia mengatakan pelemahan ini bisa saja berpengaruh pada proyek pembangunan infrastruktur baru, yang nanti sudah menggunakan dana pinjaman luar negeri.


"Karena harga-harga juga turun, harga baja juga turun, semen juga turun, jadi mungkin ada keseimbangan di situ, kecuali nanti kalau pakai loan (pinjaman)," ujarnya.


Basuki menyatakan, seluruh pengerjaan proyek konstruksi kontrak tahun pertama sudah hampir selesai. Sementara untuk proyek kontrak tahun jamak (
multi years)
pihaknya tentu akan melihat perkembangan nilai rupiah nantinya.


"Mungkin sesuai dengan yang disampaikan presiden, ini bukan krisis, tapi ini perlambatan," ujar dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya