Organ Intim Transgender Dikira Bahan Peledak

Ilustrasi transgender
Sumber :
  • http://entertainmentgeek-jimmy.blogspot.com
VIVA.co.id
Ahmed 'Si Perakit Jam Digital' Pindah ke Qatar
- Shadi Petosky, seorang transgender. Ia terpaksa menelan malu dan getir atas perlakuan petugas bandara Orlando, Amerika Serikat kepadanya.

Usia 12 Tahun, Perempuan Desa Ini Berubah Jadi Laki-laki

Saat akan melakukan penerbangan ke Minneapolis, perjalanan Petosky dihentikan petugas bandara yang melakukan pemeriksaan keamanan. Pasalnya, saat memeriksa bagian bawah Petosky, petugas menduga ia menyembunyikan bahan peledak.
Kisah Ahmed Mohamed dan Belum Pudarnya Islamophobia di AS


Petugas lalu memaksa Petosky untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sambil berderai air mata, Petosky mengatakan, yang diduga bahan peledak oleh petugas adalah penisnya. Namun petugas tak mau mendengarkan.


"Itu penis saya," katanya kepada petugas sambil berderai air mata. Namun dengan angkuh petugas mengabaikan jawabannya.


“Saya tahu apa yang saya lakukan,” kata petugas.


Seperti dilansir
Mirror
, Rabu, 23 September 2015, Petosky yang seorang penulis dan produser mengaku sangat malu pada perlakuan petugas terhadapnya.


Apalagi setelah pemeriksaan berjalan selama 40 menit, kecurigaan petugas tak terbukti. Petugas kemudian meminta maaf, sementara Petosky sudah ketinggalan pesawat.


“Ini hanya kebetulan bahwa saya mendapat tepukan ke bawah, di bagian alat kelamin saya, dan kemudian saya dinyatakan positif menyimpan bahan peledak,” katanya.


Petugas kemanan bandara lalu mengirimkan pernyataan kepada aktivis transgender, Jenny Boylan dan mengakui kesalahan mereka terhadap Petosky.


Di
Twitter
, mereka menulis “TSA melakukan pelanggaran hak-hak sipil yang sangat serius. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan internal untuk mencari informasi lebih lanjut.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya