- VIVA.co.id
VIVA.co.id - Tim Pengawas Haji DPR RI menuding pemerintah Arab Saudi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi Mina, Kamis 24 September 2015. Insiden Mina menewaskan 717 orang dan 800 lebih jemaah haji luka-luka.
"Pemerintah Saudi paling memiliki tanggung jawab besar dalam masalah ini," kata Wakil Ketua Tim, Saleh Partaonan Daulay, dalam pesan tertulisnya, Jumat, 25 September 2015.
Menurut Saleh, sampai saat ini pemerintah Saudi masih belum bisa memberikan kejelasan mengenai jemaah haji asal negara mana saja yang menjadi korban. Padahal, menurut Saleh, informasi tersebut sepatutnya sudah bisa dirilis kepada publik.
"Ini sudah delapan jam pascakejadian, seharusnya informasi tersebut sudah didapat," kata Saleh.
Ratusan jemaah haji wafat akibat terinjak-injak dalam insiden yang terjadi di Jalan Arab 204 di Mina, tepat pada Hari Raya Idul Adha, Kamis kemarin.
Rombongan haji dalam jumlah besar diduga tiba bersama-sama di persimpangan saat hendak melempar jumrah.
Tiga jemaah haji asal Indonesia tercatat ikut menjadi korban. Dua di antaranya sudah teridentifikasi dengan nama Hamid Atwi Tarji Rofia (51) dan seorang perempuan dengan nama Busyaiyah Sahel Abdul Gafar (50).
Hamid Atwi merupakan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB) 48 yang tinggal di tenda Maktab 2. Sementara Busyaiyah berasal dari Batam (BTH) 14 di Maktab 1.
Dua maktab itu berada di Mina Jadid. Sedangkan satu jenazah lain belum bisa diidentifikasi lantaran tidak ditemukan identitasnya. (ase)