Diminta Genjot Devisa, Ini Strategi Garuda Indonesia

Pesawat Garuda Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Garuda Jadi Maskapai dengan Protokol Kesehatan Terbaik di Dunia
- Maskapai Penerbangan pelat merah,  PT. Garuda Indonesia akan meningkatkan jumlah kapasitas penerbangan internasional demi meningkatkan devisa. Strategi ini dilakukan sebagai bentuk meningkatkan cadangan Devisa sebagaimana yang diinstruksikan Menteri BUMN, Rini Soemarno.

Garuda Luncurkan Layanan Penerbangan Vintage Era 70-an
Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, Muhammad Arif Wibowo mengatakan, pihaknya saat ini akan menambah kapasitas penerbangan melalui rute Shanghai - Denpasar sebanyak tiga Kali dalam seminggu.

AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
"Untuk menigkatkan devisa, berarti kita kan harus banyak menjual dolar, saat ini kita akan menambah kapasitas penerbangan jarak menengah, atau reguler charter yang ada, kita akan tambah rute Shanghai ke Denpasar, seminggu  tiga kali," ujar Arif di Jakarta Convention Convention Center, Jakarta, Jumat ,25 September 2015.

Dengan adanya penambahan kapasitas penerbagan tersebut, maka akan ada penerbangan ke Shanghai delapan kali seminggu, yaitu  lima penerbangan Jakarta - Shanghai dan Denpasar-Shanghai.

"Sebelumnya penerbangan Shanghai hanya lima kali seminggu dari Jakarta, sekarang dengan ditambah Denpasar - Shanghai, ditambah tiga kali, jadi delapan kali seminggu, strategi kita lebih ke bagaimana meningkatkan trafik internasional," tuturnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri BUMN meminta perusahaan pelat merah untuk menggenjot devisa dan membuat program kerja agar dapat menghasilkan valuta asing yang lebih banyak.

Hal ini perlu dilakukan di tengah menurunnya cadangan devisa (Cadev) Indonesia. Posisi Cadev Indonesia terkini US$103 miliar. Angka ini turun dari posisi akhir Agustus 2015 sebesar US$105,3 miliar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya