Bulog Ungkap Penyebab RI Masih Perlu Impor Beras

Ilustrasi beras.
Sumber :
VIVA.co.id
DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga Bahan Pokok
- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menilai impor beras masih dibutuhkan untuk memenuhi persediaan beras hingga awal tahun depan. Kondisi iklim yang masih belum menentu membuat risiko kemunduran panen masih besar terjadi. 

Harga Gabah Timpang, Peran Bulog Diminta Ditingkatkan
"Kalau 2016 ada kemunduran panen, kan, persediaan di akhir tahun harus cukup besar," kata Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 25 September 2015.

Pedagang Pasar Janji Jaga Stabilitas Harga Pangan
Djarot mengatakan, persediaan beras di bulog saat ini mencapai 1,7 juta ton. Rerdiri dari 600 ribu ton beras komersial dan 1,1 juta ton beras medium.

"Beras medium ini digunakan untuk mengisi sesuai kewajiban, yaitu beras sejahtera (rastra). Dengan 1,1 juta ton kami bisa mencukupi kewajiban rastra sampai dengan Desember termasuk dua bulan tambahan," kata dia.

Djarot mengatakan, gelombang el nino diperkirakan masih akan terjadi pada akhir tahun ini, sehingga berisiko mengganggu musim tanam. Hal tersebut tentu mengancam persediaan beras untuk masyarakat. 

"Kalau para ahli mengatakan begitu, kemungkinan akan ada kemunduran panen," tambah dia

Dengan cukupnya persediaan beras pemerintah, upaya stabilitas harga yang dilakukan ketika ada kenaikan di pasar dapat segera dilakukan. Kepentingan masyarakat banyak pun tidak terganggu dan tidak menimbulkan gejolak ekonomi lainnya. 

"(Persediaan ini) yang mungkin menjadi pertimbangan beliau (Wakil Presiden Jusuf Kalla) tidak mau bermain-main dengan beras yang menjadi kepentingan masyarakat banyak," kata dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya