Sumber :
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id
- Pemerintah akan mengalami kondisi yang sulit jika tidak berhasil merealisasikan target pajak sampai akhir tahun. Hingga saat ini, penerimaan pajak baru sekitar 50 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN-P 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Anggota DPR Komisi XI, M Misbakhun mengatakan, untuk menjadi negara yang berdaulat dari sisi ekonomi setidaknya 80 persen penerimaan negara berasal dari pajak.
Baca Juga :
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
"Ini menjadi tantangan, mengingat realisasi penerimanaan pajak yang masih sedikit, dari target sekitar Rp 1.300 triliun baru tercapai 50 persen, ini mengkhawatirkan sekali," ujar Misbakhun dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu 26 September 2015.
Misbakhun melanjutkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen tahun ini, penerimaan pajak minimal harus digenjot hingga 90 persen. Realisasi pertumbuhan ekonomi itu pun masih jauh dari asumsi pemerintah dalam APBN-P 2015 sebesar 5,7 persen.
"Kalau di tiga bulan terakhir ini tidak tercapai, dari mana sumber pendanaan untuk defisit anggaran, Jadi begitu defisit ini melewati tiga persen, akan jatuh pemerintah," kata dia.
Dia berharap, pemerintah hendaknya bisa mencari solusi terbaik mengenai hal ini. Penerapkan kebijakan fiskal pun harus tepat, sehingga hal risiko memburuknya ekonomi Indonesia dapat diredam.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Misbakhun melanjutkan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen tahun ini, penerimaan pajak minimal harus digenjot hingga 90 persen. Realisasi pertumbuhan ekonomi itu pun masih jauh dari asumsi pemerintah dalam APBN-P 2015 sebesar 5,7 persen.
