Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Pasar saham Asia mengawali sesi perdagangan, Senin, 28 September 2015, dengan kecenderungan bergerak melemah. Hal ini disebabkan investor menunggu data ekonomi dari China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti diberitakan CNBC, bursa saham di Jepang diperkirakan melemah, setelah sebelumnya bergerak rally hampir 2 persen pada penutupan perdagangan Jumat.
Nikkei berjangka di Chicago diperdagangkan di level 17.845,35 atau turun 0,2 persen dari penutupan indeks acuan bursa Jepang, Nikkei pada akhir pekan lalu.
Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney dibuka melemah, dengan bursa berjangka Australia pagi ini bergerak melemah 4 poin ke level 5.028, atau 14 poin di bawah penutupan indeks S&P ASX 200 pada akhir pekan lalu.
Adapun, pasar saham Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan hari ini tutup karena libur nasional.
Investor saat ini fokus menanti rilis data keuntungan sektor industri China pada Agustus yang dijadwalkan dikeluarkan pada 9.30 waktu setempat.
Beijing juga akan merilis data aktivitas manufaktur dengan indeks pembayaran manajer (Purchasing Manager's Index/PMI) untuk bulan September.
Bursa Wall Street yang ditutup fluktuatif (bervariasi) pada akhir perdagangan pekan lalu juga membebani pasar saham Asia. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney dibuka melemah, dengan bursa berjangka Australia pagi ini bergerak melemah 4 poin ke level 5.028, atau 14 poin di bawah penutupan indeks S&P ASX 200 pada akhir pekan lalu.