Wakil Ketua MPR: Pemimpin Harus Punya Mental Ideologi Kuat

Wakil Ketua MPR, E. E. Mangindaan
Sumber :
VIVA.co.id
Setelah ke DPR, Zaskia Gotik Belajar Pancasila di Kemenhan
- Di hadapan ratusan taruna Akademi Maritim Indonesia (AMI) di Kampus Ungu, Pulogadung, Jakarta, 25 September 2015, Wakil Ketua E. E. Mangindaan mengatakan, saat ini yang melakukan sosialisasi Pancasila hanya MPR, dulu pada masa Orde Baru ada BP7 dengan program P4-nya.

Arzetti Bilbina: Biar Masyarakat Menilai Zaskia Gotik

"Untuk itu kami di MPR berusaha sedemikian rupa untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya. Untuk lebih memasifkan sosialisasi, Mangindaan berharap agar para taruna menjadi agen sosialisasi yang akan menyampaikan nilai-nilai luhur dan konstitusi itu kepada masyarakat.
Zaskia Gotik Jadi 'Duta Pancasila,' Kok Bisa?

Wakil Ketua MPR, E. E. Mangindaan

Sebagai calon pemimpin, menurut Mangindaan, tentu harus memiliki dan tahu jati diri bangsa. Dijelaskan, untuk menjadi pemimpin harus menguasai tiga hal. Tiga hal itu adalah, pertama, mempunyai intelektual sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh dan selanjutnya mengembangkan ilmunya itu kepada masyarakat. Kedua, memiliki fisik dan psikis yang sehat. "Kalau tak sehat bagaimana bisa memimpin," ujarnya. Ketiga, memiliki mental ideologi yang kuat.


Ketiga hal itu kalau dilakukan dengan baik, maka para taruna atau generasi muda akan menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa.


Harus optimis dalam membangun bangsa

Wakil Ketua MPR E. E. Mangindaan, mengungkapkan berbagai tantangan yang harus dihadapi bangsa ini baik dari dalam maupun luar.


“Tantangan dari luar itu seperti perbedaan politik yang dibesar-besarkan, bidang hukum yang tak berkeadilan, anjloknya nilai rupiah, dan masih seringnya bentrok antar masyarakat juga antara TNI dan polisi,” kata Mangindaan.


Sedang faktor dari luar tantangan yang dihadapi adalah globalisasi. Di dunia global ini pertambahan penduduk demikian melimpah, jumlah penduduk mencapai miliaran jiwa. Tumbuhnya penduduk tersebut membuat dunia akan menghadapi tantangan berupa masalah pangan, energi dan air bersih, ujar Mangindaan.


Ketiga masalah tersebut menimbulkan intervensi antar negara. Intervensi semakin cepat ketika ditunjang teknologi informasi yang semakin canggih.

Wakil Ketua MPR, E. E. Mangindaan

Meski menghadapi tantangan yang demikian berat, Mangindaan mengatakan bahwa kita masih memiliki hal-hal yang positif dan potensial. Hal yang potensial itu seperti memiliki sumber daya alam yang melimpah.


Menghadapi tantangan di atas, Mangindaan dengan tegas mengatakan, jangan sampai kita melepaskan nasionalisme. "Kalau bahasa MPR adalah Empat Pilar, kita harus tetap optimistis dalam membangun bangsa," ujarnya.


Ditegaskan kembali, kita harus tetap melihat dan mendudukan Pancasila sebagai dasar negara, filosofi, pandangan hidup dan pemersatu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya