DPR Prihatin Pembunuhan Petani Aktivis di Lumajang

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id
Indonesia Terancam Krisis Petani
- Kasus pembunuhan dan penganiayaan atas Salim dan Tosan, dua petani aktivis asal Desa Selok Awar-Awar, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, membuat gerah Wakil Rakyat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Ketua Komisi VIII yang membidangi pertanian, Edhy Prabowo, mendesak aparat penegak hukum menangkap dan mengungkap aktor intelektual pembunuh aktivis petani tersebut.

Kurang Tenaga Pertanian, Indonesia Darurat Pangan

"Saya minta kasus ini diusut tuntas. Aparat harus bisa mengungkap bukan hanya pelaku pembunuhan, tetapi siapa aktor intelektual di belakangnya," kata Edhy melalui keterangan pers, Senin 28 September 2015.
Gara-gara Uang Rp30 Ribu, Tukang Ojek Ini Cekik Istrinya


Edhy mengaku tak habis pikir, di zaman terbuka dan bebas menyatakan pendapat seperti sekarang ini, ternyata masih terselip kejahatan kemanusiaan dan penindasan terhadap kalangan bawah seperti petani. oleh oknum yang diduga pejabat desa.


"Saya terkejut, saat pemerintah gencar meneriakan ketahanan pangan, ternyata masih ada petani yang bernasib tragis seperti Salim. Ini terjadi di zaman bebas menyatakan pendapat," lanjut Edhy.


Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan pemerintah harus bisa melindungi para petani dengan berbagai program. Dengan adanya peristiwa pembunuhan terhadap petani ini pemerintah dianggap masih kurang serius melindungi petani.


"Pemerintah harus serius melindungi petani kalau perlu ada asuransi khusus untuk petani. Petani adalah ujung tombak pangan kita, jangan ada lagi petani yang nasibnya tragis seperti salim," kata Edhy. (ren)




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya