Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Pasar saham Asia pada perdagangan Selasa 29 September 2015, diperkirakan bergerak melemah mengikuti sentimen negatif indeks saham utama Amerika Serikat yang ditutup anjlok.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti diberitakan CNBC, pada sesi sebelumnya, rilis data memaparkan keuntungan industri China pada Agustus, jatuh 8,8 persen, pelemahan keuntungan paling tajam pada negari Tirai Bambu.
Pelemahan indeks saham utama AS, pada penutupan perdagangan semalam dipicu oleh ketidakpastian kenaikan suku bunga Federal Reserve dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Bursa saham berjangka di Jepang, diperkirakan melemah. Nikkei berjangka di Chicago diperdagangkan di level 17.455, sedangkan Nikkei berjangka di Osaka diperdagangkan di posisi 17.350. Keduanya lebih rendah dari penutupan indeks acuan bursa Jepang, Nikkei di level 17.645.
Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney dibuka melemah, dengan bursa berjangka Australia pagi ini bergerak turun dua persen ke level 5.002, atau 111 poin di bawah penutupan indeks S&P ASX 200 kemarin.
Investor Asia akan mengalihkan perhatiannya ke pertemuan kebijakan Reserve Bank of India yang diadakan pekan ini.
Ada pun, pasar saham Korea Selatan hari ini masih tutup dari transaksi, karena hari libur Chuseok. (asp)
Halaman Selanjutnya
Bursa saham berjangka di Jepang, diperkirakan melemah. Nikkei berjangka di Chicago diperdagangkan di level 17.455, sedangkan Nikkei berjangka di Osaka diperdagangkan di posisi 17.350. Keduanya lebih rendah dari penutupan indeks acuan bursa Jepang, Nikkei di level 17.645.
