Indonesia Bidik 27 Negara Jadi Pasar Baru Ekspor

Laju Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia
- Perekonomian Indonesia yang melesu telah mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan beberapa perusahaan. Indonesia pun membidik 27 negara sebagai pasar baru untuk produk ekspor.

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?

Pemerintah tengah menyiapkan skema pembiayaan untuk mendorong pengusaha mau menembus pasar-pasar baru tersebut. Adapun dana yang dikucurkan pada tahap pertama untuk implementasi paket kebijakan ekonomi pada September tahun ini mencapai Rp1 triliun, dan tahap kedua Rp3 triliun.
Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng


"Potensinya sangat banyak, ada 193 negara yang bukan pasar tradisional produk ekspor Indonesia. Indonesia fokus di beberapa negara saja," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana, dalam seminar "
Penugasan Khusus Pembiayaan Ekspor, di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam
," pada Selasa 29 September 2015.


Negara yang dibidik antara lain Kazakhstan dan Uzbekistan untuk pasar produk karet, otomotif, dan elektronika, serta rempah rempah. Sementara itu, di Asia Selatan, Indonesia antara lain membidik Bangladesh untuk pasar gerbong kereta api, minyak sawit, dan perabot rumah tangga.


Indonesia juga menyasar Afrika Selatan, Nigeria, dan Benin untuk produk farmasi, otomotif, dan ban. Negara-negara Amerika Selatan dibidik untuk produk alas kaki, olahan minyak sawit, kertas, dan kimia.


Kepala Departemen Pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Ridha Farid Lesmana, menuturkan lembaganya mendapat tugas untuk membiayai ekspor. Pengusaha yang berminat pada pasar-pasar baru itu dan membutuhkan modal dapat menghubungi LPEI.


"Suku bunga yang ditawarkan LPEI lebih rendah dari suku bunga komersial," ujarnya.


Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Noegroho, menuturkan bahwa Ditjen Bea Cukai siap membantu eksportir dalam proses pengiriman barang. Perizinan dipermudah dan ekspor segera terkirim.


"Kami akan dorong terus perekonomian Indonesia untuk semakin bergairah. Dan tentunya untuk peluang kerja tetap berjalan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya