Terbebani Saham Biotek, Bursa Wall Street Ditutup Bervariasi

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi (fluktuatif) pada akhir perdagangan, Selasa waktu New York.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Seperti dikutip dari laman CNBC, Rabu, 30 September 2015, hal tersebut dipicu upaya menstabilkan indeks setelah aksi jual besar-besaran, menyusul pulihnya harga komoditas, tetapi saham biotek gagal mempertahankan kenaikan. Rata-rata pergerakan saham berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari.

ETF iShares Nasdaq Biotechnology kembali ditutup 0,4 persen lebih rendah, memperpanjang kerugian yang dibukukan pada perdagangan Senin.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah

Sebelumnya, kenaikan harga komoditas dan bursa saham Eropa membantu saham berjangka AS membalikkan kerugian, dengan indeks Dow Jones Industrial Average berjangka menguat 40 poin.

Indikasi perlambatan lebih lanjut pada ekonomi China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, yakni dengan anjloknya harga komoditas, seperti besi dan tembaga pada tahun ini. Keuntungan perusahaan di sektor logam dan pertambanganpun turun drastis.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 26,5.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 47,24 poin (0,3 persen) ke level 16.049,13, dengan saham 3M yang memimpin penguatan saham. Sementara itu, indeks S&P 500 naik 2,32 poin (2,32 persen) ke level 1.884,09, dipimpin oleh saham sektor perawatan kesehatan. Adapun indeks Nasdaq melemah 26,65 poin (0,59 persen) ke level 4.517,32.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 1 miliar unit saham dengan volume komposit mendekati 4,1 miliar unit saham. Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 2,05 persen.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya