Sumber :
- Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
VIVA.co.id
- Belajar dari negara-negara lain, ada lima penyebab dan indikator krisis ekonomi negara.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Baca Juga :
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
1. Narkoba. Mafia narkoba telah melumpuhkan negara-negara seperti Kolombia, Meksiko, dan lainnya. Narkoba bisa meruntuhkan negara karena kekuatan mafia melumpuhkan kepolisian dan tentara nasional.
Baca Juga :
Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
2. Seiring dengan bisnis narkoba adalah timbulnya paramiliter atau tentara liar. Ini biasanya dibayar oleh pengusaha dalam mencaplok tanah petani. Di Kolombia ada industri top lima terbesar, yaitu salah satunya industri pisang yang tertata baik diekspor ke Eropa. Pisang adalah salah satu komoditas yang favorit di Eropa.
3. Subsidi termasuk subsidi BBM berlebihan seperti di Venezuela. Harga bensin di sana Rp233 per liter. Saking murahnya banyak masyarakat menyelundupkan BBM ke negara tetangga mendapatkan uang secara mudah. Akibatnya negara menjadi bangkrut membayar subsidi BBM yang sudah menjadi ketergantungan dan isu politik menjatuhkan pemerintah.
Indonesia beruntung bisa lepas dari ketergantungan subsidi BBM. Bila tidak, maka ekonomi bisa lumpuh karena masyarakat terlena dengan penyelundupan BBM.
4. Efek bangkrutnya ekonomi terlihat dari fasilitas kesehatan dan rumah sakit. Di Venezuela misalnya, obat-obatan sangat langka. Bahkan, untuk paracetamol saja tidak tersedia di pasar. Ini karena negara melakukan terlalu banyak subsidi, sehingga perdagangan terhenti.
Di Indonesia, masyarakat mengalami revolusi kesehatan. Di banyak negara misalnya, masyarakat yang sakit dan cacat, antre menunggu arak-arakan Paus Fransiskus untuk minta diberkati karena beban penyakit yang tidak mampu diatasi. Di Indonesia, Kartu Indonesia Sakti seperti tangan seorang Nabi menyelamatkan jutaan jiwa rakyat Indonesia.
5. Perumahan terbengkalai untuk rakyat. Di Venezuela, banyak masyarakat menempati bangunan gedung yang belum jadi. Karena buruknya ekonomi, banyak bangunan gedung tinggi terbengkalai.
Akibatnya, masyarakat gelandangan dan tunawisma menghuni gedung-gedung setengah jadi. Banyak korban kriminal terjadi di gedung-gedung tinggi karena memang belum jadi.
Di Indonesia, masyarakat menghuni rusunawa dengan membayar iuran service charge atau iuran maintenance yang sangat murah. Malah, rusunami dijual kepada orang-orang kaya seperti di Kalibata City, dan lainnya.
Pemerintah menyediakan banyak rusunawa untuk masyarakat miskin. Upaya ini sungguh menjadi Dewa penyelamat. Sandang pangan papan adalah kebutuhan vital. Bila akhirnya masyarakat bisa membeli rusunami atau menyewa rusunawa, maka ratusan ribu masyarakat miskin diselamatkan.
Ukuran krisis bukanlah supermarket tutup, atau mal-mal sepi pengunjung. Ukuran krisis bukan orang-orang tidak bisa beli branded products seperti Louis Vuitton, Gucci, atau Rolex. Ukuran krisis bukanlah menurunnya penjualan mobil. Namun, secara basic kelima indikator tersebut di atas.
Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen.
Buku terbaru Money Intelligent: Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM) , Kategori : Manajemen, Harga: 43.800
Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.) , Kategori : Manajemen, Harga: 47.800 Mulai tersedia di toko-toko buku terdekat.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
3. Subsidi termasuk subsidi BBM berlebihan seperti di Venezuela. Harga bensin di sana Rp233 per liter. Saking murahnya banyak masyarakat menyelundupkan BBM ke negara tetangga mendapatkan uang secara mudah. Akibatnya negara menjadi bangkrut membayar subsidi BBM yang sudah menjadi ketergantungan dan isu politik menjatuhkan pemerintah.
