Kalangan Industri Minta Harga Gas Diturunkan

ilustrasi kapal Pertamina.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id
Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
- Industri meminta harga gas bisa turun hingga US$5 per mmbtu. Kalau harga gas bisa diturunkan pada level itu, Kementerian Perindustrian menjamin akan ada investasi miliaran dolar AS yang masuk ke kawasan industri.

Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi
Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Harjono, mengatakan, saat ini pemerintah bertanggung jawab mengembangkan 14 kawasan industri, termasuk kawasan Teluk Bintuni.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Industri yang merupakan konsumen gas bumi pun meminta agar harga gas itu bisa ditekan. "Kalau harga gas di bawah US$5, saya garansi investasi US$10 miliar akan masuk ke sini. Industrinya datang ke saya. Mereka berharap dibangun dengan harga US$5," kata Harjono di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 30 September 2015.

Dia mengatakan bahwa pada Juni 2015, harga gas cair (liquid natural gas/LNG) Indonesia sebesar US$17-18 per mmbtu. Sementara itu, harga LNG di Amerika Serikat dan India sebesar US$7,2 per mmbtu, Spanyol US$6,5 per mmbtu, Inggris US$6,4 per mmbtu, dan Korea Selatan US$7,25 per mmbtu.

"Indonesia yang paling mahal," kata Harjono. Ia mengatakan bahwa harga gas berpengaruh pada biaya produksi industri, misalnya industri baja. "Pengaruh kenaikan harga gas alam US$1 per mmbtu (berpengaruh) US$2,4 per ton steel making," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya