Legenda Air Keramat di Sumur Tujuh di Depok

Sumur Tujuh, Beji, Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

VIVA.co.id - Kawasan Beji berada di kota Depok, Jawa Barat. Di daerah Beji terdapat kawasan yang disebut Kramat Beji. Pasalnya, di Sumur Tujuh itu banyak dijumpai tempat-tempat yang dianggap keramat bagi warga. Salah satunya sumur tujuh yang konon mempunyai karomah.

Geger Ada Mayat Tiga Minggu di Dalam Rumah

Sumur tujuh sebetulnya merupakan salah satu situs sejarah yang dimiliki Kota Depok. Dari beberapa referensi disebutkan, pengaruh Islam di Depok diperkirakan ada sekitar tahun 1527 dan masuknya agama Islam di Depok bersamaan dengan perlawanan Banten terhadap VOC yang pada waktu itu berkedudukan di Batavia.

“Disebut sumur tujuh karena sumurnya berjumlah tujuh buah. Lima sumur berada di dalam areal Masjid Nurul Salam Depok Utara. Sedangkan 2 sumur lagi berada di Jalan Leli dan Jalan Kutilang Depok," ujar Naqin, juru kunci sumur.

Libur Panjang, Tiga Jalan Tol Akses Jakarta Lancar
Sumur tujuh sebenarnya merupakan kolam mata air atau biasa disebut kolam keramat. Sepintas tampak tidak ada yang istimewa dengan keadaan sumur tujuh. Meski dibilang sumur letaknya yang berada di rerimbunan pohon beringin ini bentuknya seperti kolam dengan kedalaman hanya setengah meter.

Hamil dan Tak Dinikahi, ABG Seret Pacar ke Polisi
Di tengah-tengah sumur tersebut terdapat sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat pemandian bagi peziarah. Bagi warga setempat, sumur tujuh dipercaya dapat memberikan berkah kesejahteraan dan kesuksesan bagi siapa saja yang minum atau mandi dengan menggunakan air sumur tersebut.
 
Ada mitos unik yang hingga kini masih tetap diyakini masyarakat Depok. Pasalnya, mengambil air keramat dari sumur tersebut tidak dapat dilakukan sembarangan. Ada waktu-waktu khusus yang telah ditetapkan secara turun temurun.
 
“Kekeramatan air sumur tujuh sudah melegenda terutama bagi masyarakat Jawa Barat. Ada juga peziarah yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tambah Naqin.
 
Sejak kerajaan Padjajaran dikalahkan oleh kerajaan Islam di Sunda Kelapa hal ini berakibat hubungan Sunda Kelapa dengan daerah luar menjadi terputus. Tetapi kemenangan atas Sunda Kelapa tidak serta merta mampu membawa pengaruh Islam masuk ke pusat kerajaan Pakuan. 

Kerajaan Sunda Padjajaran sebagai benteng terakhir kerajaan Hindu-Budha di pulau Jawa akhirnya dapat ditaklukkan oleh tentara Islam Cirebon di bawah pimpinan Maulana Hasanudin dan anaknya Maulana Yusuf pada tahun 1559.
 
Hubungan Banten dan Cirebon kala itu melalui jalur darat yang pada masa kerajaan Sunda Padjajaran terhambat di wilayah Bogor dan sekitarnya telah berhasil diruntuhkan dengan runtuhnya kerajaan tersebut. Wilayah Depok yang berada di sisi sungai Ciliwung merupakan wilayah yang sering dilalui utusan dari Banten dan Cirebon.
 
Bukti sejarah peninggalan tentara Islam di Depok salah satunya adalah petilasan Mbah Raden Wujud Beji. Pada dinding di dalam bangunan makam tersebut tergantung beberapa untaian kata yang berisi nasihat yang pernah diucapkan Mbah Raden Wujud Beji. 

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya