Ketua MPR: Jangan Jadi Bangsa Pemalas

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Sumber :
VIVA.co.id
Bom Sarinah, Ketua MPR Nilai Aparat Tak Kecolongan
- Pada bulan November 2015, Dewan Pimpinan Pusat Mahasiswa Pancasila (DPP Mapancas) mengadakan Studi Nasional. Dalam studi itu, pengurus Mapancas yang tersebar di seluruh Indonesia akan diundang. Selain dari kalangan internal, organisasi yang berdiri pada tahun 1958 itu juga akan mengundang badan eksekutif mahasiswa.

Simposium Kebangsaan MPR, Mengevaluasi Proses Ketatanegaraan

Sebagai acara yang besar dan strategis, Mapancas berkeinginan dalam kegiatan itu Ketua MPR Zulkifli Hasan membuka acara sekaligus menjadi pembicara utama. Keinginan demikian disampaikan langsung oleh Ketua Umum Mapancas, Bambang W. Ganindra, saat beraudensi dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di ruang kerjanya, Lt. 9, Gedung Nusantara III, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, 30 September 2015.
Wakil Ketua MPR: Indonesia Dipandang Penting oleh Qatar


“Kami ingin mengundang bapak dalam acara itu, tak hanya membuka acara namun juga menjadi keynotespeech,” ujar Bambang.

Dikatakan Bambang, organisasi yang sekarang dipimpinnya itu, juga pernah beraudensi dengan pimpinan MPR periode yang lalu. “Kami membawa nama Pancasila sehingga cukup tepat kalau kami menghadap ke MPR,” kata Bambang.


Bambang mengakui bahwa organisasinya mempunyai visi yang sama dengan keinginan Zulkifli Hasan yakni menjadi politisi yang negarawan. Menurut Bambang sekarang masyarakat sudah jenuh dengan kegaduhan politik. Dirinya berharap agar virus-virus negarawan terus berkembang.


Kepada pria asal Lampung itu, Bambang mengungkapkan bahwa anggota organisasinya bisa jadi tidak sebanyak dengan anggota organisasi lainnya, meski demikian dirinya dengan bangga mengatakan Mapancas hadir untuk memberi solusi dengan bijak.


“Kami bergerak memberi solusi dengan bijak, dan kami menggunakan gagasan dan pikiran untuk berjuang,”ujarnya. Dikatakan cara berjuang dengan turun ke jalan diakui kurang menyelesaikan masalah.


Bambang mengatakan demikian bukan omong kosong. Organisasinya sering melakukan judicial review terhadap undang-undang yang bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945. Hasilnya, meski kadang gugatannya itu ditolak oleh MK namun gagasannya itu sekarang digunakan DPR dalam menjalankan tugasnya.


Mendengar apa yang disampaikan itu, Zulkifli Hasan mengatakan, bahawa dirinya memberi apresiasi pada Mapancas. Menurutnya, perjuangan yang dipilih, lewat gagasan dan jalur intelektual, sangat bagus. Pria yang juga menjadi Ketua Umum PAN itu memberi pesan bahwa di tangan generasi mudalah perjalanan bangsa ini akan diteruskan.


Untuk membangun perjuangan, diakui itu bukan jalan yang mudah. “Pasti akan menemukan jalan terjal,” ujarnya.


Lebih lanjut dipesankan, kalau mau menjadi bangsa yang maju tentu harus kerja keras, tak ada kata santai. “Tak ada prestasi yang diraih tanpa kerja keras,” ucapnya.


Menurutnya, sebuah prestasi yang diraih, tak datang dengan sendirinya, tak cukup berdoa namun harus direbut dengan perjuangan. “Kalau mau menjadi bangsa yang dihormati, kita harus bekerja keras. Jangan sampai minta dihormati namun mentalnya menggambarkan dikasihani,” kata Zulkifli.


Disampaikan kepada mereka, sebagai Ketua MPR dirinya selalu menerima delegasi dari organisasi pemuda dan mahasiswa, entah itu apa latar belakangnya. “Kita jangan bermalas-malasan. Kalau kita bermalasan nanti kita akan seperti yang pernah dikatakan Presiden Soekarno, menjadi bangsa babu atau jongos,” ujar pria alumni Universitas Krisnadwipayana itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya