Sumber :
VIVA.co.id
- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman bersama Bupati Tuban, Fahtul Hudan dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi dan Kepala dinas provinsi jatim Wibowo Eko Putro melakukan panen jagung di Desa Sumber, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Rabu 30 September 2015.
Lahan jagung yang saat ini sedang melakukan panen sebesar 517 hektare (ha) dan lahan jagung yang akan panen sampai pada bulan Oktober sebesar 733 ha dengan produktivitasnya 9,2 ton per hektare (ha).
Baca Juga :
Ini Pemicu Harga Bawang Naik
Namun dirinya mengkhawatirkan adanya impor jagung yang masuk ketika saat sedang memasuki panen raya saat ini. Untuk itu, ia meminta kepada Mentan untuk bisa mengendalikan impor.
"Dikhawatirkan biasanya di musim panen raya masuk impor. Mohon Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) supaya mengendalikan impor. Ini untuk menjaga harga jagung ketika masuk pabrik, dimana harga Rp3.200per kg masih bagus," jelasnya.
Mentan mengaku terkejut dan gembira mendapatkan informasi tersebut yang produktvitas jagung mencapai 9,2 ton per ha. Produktivitas tersebut naik dari tahun sebelumnya hanya 7 ton per ha. Selain itu, harga jagung di tingkat petani saat ini sangat menguntungkan petani yakni sebesar Rp3.200 per kilogram (kg).
"Senang pada Tuban ini dengan produksi yang mencapai 9,2 ton per ha. Kemudian harga jagung yang sudah mencapai Rp3.200 per kilogram," kata Mentan.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan menyampaikan komitmennya untuk terus mengendalikan impor jagung dan meningkatkan produksi jagung oleh petani.
“Saya tegaskan, kami terus mendorong peningkatan produksi jagung, kami juga terus kendalikan impor. Sampai saat ini kami telah mengimpor jagung sebesar 400 ribu ton dan kami pun memintan Bulog untuk menyerap jagung petani dengan harga yang menguntungkan. Seperti saat ini, harga jagung petani cukup tinggi, Rp3.200 per kilogram,” kata Mentan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dikhawatirkan biasanya di musim panen raya masuk impor. Mohon Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) supaya mengendalikan impor. Ini untuk menjaga harga jagung ketika masuk pabrik, dimana harga Rp3.200per kg masih bagus," jelasnya.