Paket II Sukses, Istana Ingin Paket III Lebih Nendang

Sekretaris Kabinet, Pramono Anung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Pemerintah menganggap paket kebijakan ekonomi tahap II yang baru dikeluarkan beberapa hari lalu, sukses. Ada respons positif, sehingga perekonomian membaik.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kamis 1 Oktober 2015, mengatakan Paket II yang dikeluarkan pemerintah, fokus hanya pada pemangkasan perizinan. Investor diberi kemudahan dalam berinvestasi. Prosedur perizinan yang memakan waktu hingga bertahun-tahun, dipangkas menjadi beberapa hari saja. Bahkan, ada yang hanya tiga jam.

Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?
"Kami mengetahui, dan kami juga berterima kasih pada rekan-rekan sekalian respons publik dan dunia usaha terhadap paket kedua sungguh baik, dan ini membuat ekonomi kita, terutama ketika turbulensi global seperti ini membuat kita bisa menjadi positif dalam satu, dua, tiga hari ini," kata Pramono, dalam keterangan pers usai rapat kabinet terbatas, di Kantor Kepresidenan, Jakarta.

Dengan kesuksesan paket II tersebut, Presiden Joko Widodo menginginkan ada tindak lanjut dengan langsung mengeluarkan paket III, yang diprediksi akan diluncurkan pekan depan.

"Pada prinsipnya, paket yang akan dikeluarkan ke III kurang lebih susbtansi dan narasi, juga substansinya mudah-mudahan nendangnya itu sama dengan yang kedua," kata mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini.

Untuk paket III, kata Pramono, Presiden ingin lebih mengefisienkan lagi izin dan aturan dalam investasi, terutama dari segi waktu. Jokowi menginginkan, pemotongannya tidak hanya dalam hitungan hari, tetapi hingga bulanan.

"Bahkan beliau menginginkan beberapa izin itu hitungannya adalah jam," tuturnya.

Pramono menjelaskan, hal itu dilakukan, agar Indonesia terus bergerak dalam kompetisi dengan negara-negara lain di ASEAN.

Apalagi, negara-negara tetangga sudah melakukan hal serupa, yakni aturan izin yang cepat, sehingga iklim investasi menjadi lebih baik. "Itu yang akan dikejar kabinet saat ini," katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya