Survei: Wanita Lebih Sulit Promosi Jabatan Dibanding Pria

ilustrasi karier di kantor.
Sumber :
  • Freewallpaper
VIVA.co.id
Nasib Rasionalisasi 1 Juta PNS di Tangan Menpan RB Baru
- Sebuah penelitian baru dikeluarkan oleh Lean ln.org dan Mckinsey & Co mengungkapkan beberapa temuan yang kurang menyenangkan bagi wanita terkait dengan promosi jabatan di pekerjaan. 

Tips agar Target Pekerjaan Sesuai 'Deadline'
Meskipun perbandingan wanita dan pria yang mengatakan ingin dipromosikan yampir sama yaitu masing-masing 75 dan 78 persen. Kemungkinan wanita untuk mmendapatkan promosi kerja lebih rendah ketimbang pria. 

Menko Darmin: Pekerja Indonesia Harus Tersertifikasi
Dilansir dari Business Insider, Sabtu 3 Oktober 2014, di semua tingkat perusahaan dan organisasi, studi tersebut menemukan bahwa kemungkinan perempuan untuk mendapatkan promosi kerja 15 persen lebih rendah dibanding pria. Dibutuhkan lebih dari satu abad untuk mencapai kesetaraan gender di bidang pekerjaan. 

Penelitian ini dilakukan dengan mengamati data promosi dan beberapa aspek karir lainnya di 118 perusahaan di Amerika Utara. Para peneliti melakukan pengamatan kepada hampir 30 ribu pria dan wanita, terutama mengenai pola kerja keduannya di kantor tempat mereka bekerja. 

Berikut adalah beberapa fakta yang terungkap dari penelitian tersebut: 

1. Ambisi wanita dibanding pria untuk mencapai posisi teratas di perusahaannya lebih rendah. Diantara level manejer senior yang di survei, 60 persen wanita berambisi mencapai posisi tersebut, sedangkan jumlah pria yang memiliki ambisi itu lebih besar yaitu 70 persen. 

Para peneliti juga menemukan fakta bahwa wanita lebih gampang setres dan menrasa tertekan dalam pekerjaannya. Hal tersebutlah yang menjadi alasan wanita kurang berambisi menjadi bos. 

2. Berbeda dengan banyak pendapat di masyarakat, wanita cenderung tidak akan meninggalkan perusahaannya karena alasan mendapatkan gaji yang lebih besar di tempat lain. Di level pimpinan, wanita lebih setia pada perusahaan dibanding pria. 

Survei tersebut memaparkan pada tingkat senior vice president, kemungkinan perempuan untuk mundur dari perusahaan karena alasan itu 20 persen lebih rendah ketimbang pria. 

3. Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa ada kesalah pahaman persepsi di masayarakat, wanita yang telah memiliki keluarga kurang ambisius dalam mengejar karirnya. Kenyataannya ibu-ibu yang berkarir 15 persen lebih ambisius menjadi bos, ketimbang wanita yang belum berkeluarga dan punya anak. 

4. Wanita berkulit hitam dan Asia 43 persen lebih tertarik menjadi bos ketimbang wanita kulit putih

5. Pada setiap tingkat jabatan, perempuan dibanding pria, setidaknya sembilan kali lebih mungkin mengatakan bahwa akan lebih memprioritaskan anak dibandik pekerjaannya. Kemudian, kemungkinan wanita untuk memilih melakukan pekerjaannya di rumah, empat kali lebih besar ketimbang pria. 

Penelitian itu menunjukan, pada kenyataannya sangat jauh untuk mencapai kesetaraan gender di dunia kerja. Karena, ada disparitas yang sangat jelas antara bagaimana perempuan memandang kemajuan karirnya dan bagaimana mereka memprioritaskan perusahaannya. 

Baca juga:

Para peneliti selanjutnya merekomendasikan bahwa perusahaan atau lembaga bisa melakukan pelatihan untuk membantu karyawannya belajar mengatasi bias gender dan bagaimana untuk memerangi hal itu. 

Karena, pria dan perempuan sama-sama bisa tanpa disadari merusak kemampuan rekan kerja mereka untuk berhasil di tempat kerja, dan langkah pertama untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat mereka menyadari perilaku mereka tersebut. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya