Kualitas Padi Panen Musim Kemarau Lebih Baik

Presiden Jokowi dan Mentan Andi Amran Sulaiman.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian Pertanian.

VIVA.co.id - Presiden Jokowi blusukan di areal persawahan yang terletak di Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk mengecek serta melihat langsung hasil panen padi.

Presiden Jokowi tiba di areal persawahan didampingi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Jokowi yang mengenakan kemeja putih langsung berjalan ke tengah sawah. Menteri Pertanian pun menunjukkan hasil panen padi kepada Presiden di areal persawahan itu.

Dalam blusukannya kali ini, Jokowi mengatakan jika kedatangannya ke Sukoharjo bukan untuk urusan panen raya padi, melainkan untuk melihat jumlah hasil panen yang menggunakan pupuk mikrobia.

"Saya kesini untuk memastikan apakah 1 hektare bisa menghasilkan panen padi sebanyak 10 ton. Itu yang perlu saya pastikan," kata dia saat memantau panen padi di areal persawahan di Kelurahan Sonorejo, Sabtu, 3 Oktober 2015.

Kemudian ia pun mengungkapkan jika jumlah hasil panennya berhasil, selanjutnya sistem penanaman padi dengan menggunakan pupuk mikrobia tersebut akan dikembangkan di sejumlah daerah kabupaten dan provinsi lainnya.

"Di sini (Sukoharjo) yang dikembangkan bukan varietas namun jenis pupuk mikrobia yang dipakai dan dikembangkan," ucapnya.

Mikrobia merupakan pupuk jenis Beka, Hazton dan Pomi. Dengan penggunaan pupuk tersebut akan meningkatkan jumlah panen padi dibandingkan dengan pemakaian pupuk biasa.

Jokowi Tak Puas Harga Beras Cuma Turun 1,1 Persen

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman  yang mendampingi Presiden mengatakan, produksi padi di daerah  tersebut mencapai sembilan hingga 11 ton per hektar. Panen padi di musim gadu (kemarau) dikatakan memiliki kualitasnya lebih baik daripada saat musim hujan.


"Padi yang dihasilkan di musim kemarau itu kualitas lebih baik, karena kadar airnya rendah, hama dan bakteri relatife sedikit dan mendapat penuh sinar matahari. Wajar harga lebih tinggi dong," ujarnya.

Padi yang dipanen merupakan padi yang dibudidayakan dengan metode three in one, yakni penggabungan sistem tanam Hazton, decomposer Beka dan pupuk organik Puma dengan menggunakan bibit varietas baru dan yang digunakan sesuai dengan kebiasan petani setempat.

Lebih lanjut, Mentan menjelaskan kegiatan ini dilakukan guna memastikan dan melihat secara lanngsung produksi padi yang dihasilkan petani di daerah Sukoharjo dengan menggunakan sistem tanam baru. 

"Ini kami lihat hasilnya sebentar, menurut laporan dari panitia, produksi padinya sembilan hingga 11 ton per hektare. Ini sangat bagus dan sangat menggembirakan," kata Mentan.

Sebagai informasi, Jokowi tiba di lokasi panen pukul 9.30 WIB dan langsung meninjau lahan padi untuk melihat secara langsung proses panen yang sedang dilakukan petani setempat. Hasilnya, Jokowi mendapatkan informasi bahwa produksi rata-rata padi yang dihasilkan yakni 10 ton per ha. 

Jokowi: Tax Amnesty Jadi Jawaban Merebut Dana Investasi
daging

Rutin Impor Daging Sapi, Solusi Turunkan Harga?

Harga daging belum sesuai dengan keinginan Presiden Rp80 ribu/kg.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016