Sumber :
VIVA.co.id
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, menyatakan penyebab sulitnya Indonesia menjadi negara maju, disebabkan banyak regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Sofyan mengungkapkan, dalam 15 tahun terakhir pemerintah telah menerbitkan setidaknya 12.471 regulasi. Apabila dikalkulasikan, regulasi terbanyak yang diterbitkan oleh menteri terkait sebanyak 8.331 regulasi. Sedangkan sisanya, 1.386 regulasi melalui peraturan pemerintah.
Sementara itu, di daerah, lanjut dia, dalam sepuluh tahun terakhir ada 3.177 Peraturan Daerah (Perda) tingkat provinsi, dan 25,575 Perda tingkat Kabupaten atau Kota.
"Indonesia sedang dirantai berbagai regulasi. Akibatnya, biaya ekonomi mahal, pertumbuhan tidak bisa didorong dengan cepat, inisiatif masyarakat terbatas, biaya masyarakat mahal," ujar Sofyan dalam Peluncuran Buku Strategi Nasional Reformasi Regulasi di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa 6 Oktober 2015.
Sofyan mencontohkan, dengan melihat keadaan tersebut, Indonesia semestinya mampu mencontoh Korea Selatan. Dalam setahun, Korea mampu memangkas setidaknya 50 persen total regulasi yang dinilai menghambat pemerintahan negeri Ginseng itu.
Karena itu, dalam waktu dekat, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini akan memberikan Surat Edaran (SE) kepada seluruh Kementerian dan Lembaga (KL) untuk kembali melakukan peninjauan ulangĀ regulasi yang telah dikeluarkan.
Langkah ini merupakan salah satu cara, agar dapat mengetahui regulasi mana yang dianggap tidak perlu maupun harus disederhanakan. (asp)
Halaman Selanjutnya
Karena itu, dalam waktu dekat, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini akan memberikan Surat Edaran (SE) kepada seluruh Kementerian dan Lembaga (KL) untuk kembali melakukan peninjauan ulangĀ regulasi yang telah dikeluarkan.