Bankir Ungkap Alasan Dolar Loyo Hari ini

Ilustrasi dollar
Sumber :
VIVA.co.id
-  Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakria menilai salah satu faktor yang memengaruhi perkasanya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, karena adanya kepastian pasar keuangan bahwa bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini.

Hari ini, Selasa 6 Oktober 2015, dolar AS sempat anjlok menyentuh level Rp14.140. Meskipun tidak berlangsung lama, angka ini merupakan yang terbaik dalam sepekan terakhir.

"Kalau dolar, saya pikir dalam satu minggu terakhir cukup baik. Spekulasi The Fed menunda kenaikan sampai tahun depan, saya kira sangat membantu," ujar Taswin di Jakarta.

Selain spekulasi penundaan The Fed, Taswin menilai, bocoran paket ekonomi jilid III yang belum lama dibeberkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro turut memberikan sentimen positif bagi pasar.
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat

Taswin menjelaskan, kedua sentimen ini, tidak hanya memberikan penguatan terhadap rupiah, melainkan juga merambah ke indeks harga saham gabungan (IHSG). Di mana dalam sepekan terakhir, IHSG mampu menguat di level 1,5 persen hingga dua persen.
Menkeu Rombak Asumsi Nilai Tukar Rupiah di APBN-P 2016

"Saham dan rupiah sudah menguat, walaupun tidak signifikan. Belum lagi ditambah kemarin paket kebijakan. Saya kira ini akan membantu," kata dia. (asp)
Pekan Ini Rupiah Bakal Terus Menguat, Ini Pendorongnya
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016