Ekonomi Lokal Harus Siap Sambut Pembangunan Tol Laut

Jalan Tol Bali Mandara
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Rencana pemerintah membangun tol laut atau sistem logistik kelautan di lima pelabuhan besar, yakni Medan, Jakarta, Surabaya, Makasar, dan Sorong, untuk memperlancar konektivitas dan memperkuat jaringan logistik antar negara dan antar pulau, memberikan angin segar bagi distribusi barang dan jasa ke depan. Diyakini hal itu akan mendorong tumbuhnya beragam potensi investasi baru.

Namun, pengembangan jalur logistik yang akan dilengkapi pembangunan 23 pelabuhan penghubung ini juga harus disertai dengan pengembangan sentra-sentra industri di kota-kota dan daerah yang menjadi basis pengembangan tol laut.

Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Widiyanto Saputro, dalam persiapan pelaksanaan Indonesia Maritime Expo 2015 menyatakan, sentra-sentra industri tersebut akan mendorong tumbuhnya cluster ekonomi baru yang akan membuka beragam potensi baru di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan pariwisata bersamaan dengan efesiennya pergerakan barang dari satu pulau ke pulau lain menuju pelabuhan utama.

"Jangan sampai kemudahan itu hanya dinikmati importir dalam mendistribusikan barang mereka atau kapal-kapal yang berlayar rutin antar pulau itu hanya berisi penuh ketika berangkat saja," kata Widiyanto, seperti dikuti dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 7 Oktober 2015.
Mukernas Rampung, PPP Djan Faridz Dukung Jokowi

Dia menjelaskan, produk-produk pertanian dan perkebunan unggulan seperti kopi, gula, jagung, cengkeh, cokelat, serta produk industri kreatif harus dibangun sejak dini sebagai antisipasi pengembangan jalur distribusi yang efektif tersebut.
Ini Saran KPK ke Pemerintah Terkait Hambalang

Menurutnya, pemerintah, pengusaha, dan asosiasi-asosiasi di bidang industri harus bersama-sama mempersiapkan kesadaran masyarakat tentang manfaat dari terbangunnya tol laut untuk pengembangan ekonomi lokal.
Dukungan Jokowi untuk Pengembangan Perusahaan Rintisan

Dia juga berharap, tol laut tidak hanya menguntungkan korporasi dan pengusaha besar saja. 

"Masyarakat banyak, petani kecil, industri kecil, UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) harus didorong, dibantu dilindungi dan disiapkan menyambut kedatangan tol laut. Jangan hanya dibiarkan menjadi penonton atau pemain pinggiran," katanya.

Adapun, Indonesian Maritime Expo (IME) 2015 akan digelar pada 7-9 Oktober di Jakarta International Expo (JIEXPO) dengan menghadirkan 320 peserta, yang diinisasi oleh Kementerian Pariwisata, didukung oleh Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Industri Pemilik Kapal Indonesia (Insa), Asosiasi Coating Indonesia (Ascoatindo), Kementerian Perindustrian, dan Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas).

Menurut Widiyanto, forum IME 2015 akan mempertemukan para pemangku kepentingan dalam industri maritim, menyambung pembangunan jalur tol laut yang sedang digalang oleh pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

Dia berharap, para pemangku kepentingan yang hadir dapat bekerja sama untuk mempersiapkan hadirnya tol laut bagi pengembangan ekonomi masyarakat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya