Rizal: Pejabat Keblinger, Perpanjang Kontrak Tambang Asing

Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli
Sumber :
  • Mitra Angelia
VIVA.co.id
- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman mengungkapkan, sebagai negara akan sumber daya alam, Indonesia sudah seharusnya tidak lagi bergantung kepada negara-negara asing. Terutama terkait pengolahan energi dan mineral yang dimiliki.

"Bangsa kita ini adalah bangsa yang disayangi Tuhan, diberi berkah kekayaan alam yang tidak pernah habis, tapi lagi-lagi kita tidak mampu memanfaatkan secara optimal," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli saat memberikan sambutan di Seminar Energi yang diadakan Universitas Dipernogoro, di Jakarta, Rabu 7 Oktober 2015.

Rizal mengatakan, masih bergantungnya Indonesia terhadap negara asing dalam soal mengolah kekayaan alam dalam negeri ini, lebih karena adanya pejabat yang dinilainya keblinger dengan menariknya renegoisasi kontrak perusahaan tambang yang ingin mengeruk kekayaan negara nasional. 

"Ada pejabat yang jabatanya yang kebelinger, misalnya soal untuk mempercepat menjadi 10 tahun perpanjang kontrak dengan asing, saya kecewa dengan mental pejabat tersebut," katanya
BPS: Pertumbuhan di Sektor Pertambangan Melambat

Rizal menjelaskan, dalam renegoisasi kontrak perusahaan tambang di Indonesia, seharusnya taat dengan aturan yang berlaku, yang kemudian bisa mengurus perpanjangan atau renegoisasi kontrak dua tahun sebelum kontrak itu berakhir.
RI Dorong Qatar Investasi di Sektor Energi

Rizal menjelaskan, dengan aksi pejabat dengan mental seperti itu, sama saja hanya memberikan cadangan sumber alam Indonesia kepada para perusahaan tambang asing. Dalam hal ini, lanjut dia, cadangan tambang Indonesia seperti mineral, emas dan lain-lainnya masih ada untuk sekitar 30 sampai 40 tahun lagi.
Sejuta Buruh Diklaim Siap Dukung Rizal Ramli Lawan Ahok

"Kesempatan mengelola emas, kebanyakan kita kasih sama asing semua, banyak kontrak karya yang kontraknya nyaris habis dalam lima tahun ke depan," ujarnya.

Menurut Rizal, dengan memperhitungkan secara matang terkait pemberian kontrak kepada kontrak karya beroperasi di Indonesia bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia untuk mengelola sendiri cadangan mineral dan emas yang ada saat ini.

"Menurut kami mumpung masih ada cadangan maka rumuskan strateginya dulu sehingga nilainya besar. Jangan mau kita dikontrol lagi dengan asing," ungkapnya. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya