Menteri Darmin: Faktor Global Pengaruhi Penguatan Rupiah

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
- Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat. Hari ini, Rabu 7 Oktober 2015, dolar AS sempat berada pada titik terendah dalam sepekan terakhir, yakni di level Rp13.860.

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, mengatakan penguatan rupiah tidak serta merta, karena paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Melainkan, adanya pengaruh dari kebijakan global.

"Loh tidak. Ini tentu gabungan dari beberapa kebijakan. Salah satunya, ya kebijakan kita. Bagus dong," ujar Darmin, saat ditemui dikantornya, Jakarta Pusat.

Salah satu kebijakan global yang memengaruhi laju rupiah, yakni berasal dari bank sentral AS yang dianggap tidak akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya pada akhir tahun ini.
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat

Sehingga, para pelaku pasar keuangan enggan untuk kembali berspekulasi mengenai rencana tersebut.
Menkeu Rombak Asumsi Nilai Tukar Rupiah di APBN-P 2016

"Yang kedua itu dari Amerika sendiri. Karena, dia tidak naikkan tingkat bunga. Itu membuat pasar yakin. Tidak bagus-bagus amat ekonominya," kata Darmin. (asp)
Menteri Darmin: Belanja APBN-P 2016 Akan Dipangkas Rp133,8 T
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016