SKK Migas: Kelola Migas, RI Masih Butuh Bantuan Asing

Mantan Menko Maritim Rizal Ramli.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, menyoroti kinerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang dinilainya lebih sering berpihak ke perusahaan asing dalam mengelola kekayaan alam Indonesia.

Bahkan, Rizal mengaku kecewa terhadap SKK Migas yang dinilainya tidak independen dalam merekomendasikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membangun LNG terapung ketimbang membangun pipanisasi pada Blok Masela, Maluku.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Humas SKK Kepala Hubungan Masyarakat, SKK Migas Elan Biantoro, mengatakan dalam mengelola berbagai sumber daya yang ada di Indonesia, terutama soal minyak dan gas bumi, Indonesia dinilai masih membutuhkan bantuan pihak atau perusahaan asing.

"Tidak dipungkiri, kita masih perlu uluran tangan mereka (perusahaan asing), agar tetap mau berinvestasi di Indonesia. Kita tidak keluar uang sama sekali, biaya oleh mereka sendiri," ujar Elan, di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2015.

Dengan demikian, kata Elan, saat pihak asing bisa dinilai berhasil dalam mengelola sumber daya yang ada di Indonesia, nantinya Indonesia mengganti dengan produk minyak, atau gas yang dihasilkan.

"Tetapi, kalau mereka tidak berhasil, negara tidak mengganti," katanya.

Terkait masih banyaknya blok-blok migas yang ada di Indonesia saat ini banyak dikuasai perusahaan asing, Elan mengakui hal tersebut.

Beredar Kabar, Kepala SKK Migas Akan Diganti
"Saya sepakat, kontraktor hanya mendapat sisi ekonomisnya. Saya sangat setuju dengan Pak Rizal Ramli tadi, bahwa jangan sampai kita dikendalikan oleh perusahaan asing dan jangan sampai ada yang eksplorasi yang justru merugikan bangsa Indonesia," ujar Elan.

Pertamina Akan Kembangkan Ladang Minyak Raksasa Iran
Ini, lanjut dia, karena besarnya pemenuhan kebutuhan minyak bumi tiap tahunnya masih belum lepas dari peran perusahaan asing.

Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
"Setiap tahun kebutuhan kita sebesar 2,9 juta setara barel minyak bumi, atau bauran energi 49,7 persen dan gas sebesar 20,1 persen. Maka, minyak dan gas masih sangat dominan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat kita," katanya. (asp)
Dukungan untuk Rizal Ramli maju di Pilkada DKI

Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik

Buruh gelar aksi 1 juta tanda tangan di Kawasan Industri Pulogadung.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016