Cadangan Devisa RI Tergerus Miliaran Dolar Demi Jaga Rupiah

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia akhir hingga September 2015 sebesar US$101,7 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi cadangan devisa (Cadev) akhir Agustus 2015 sebesar US$105,3 miliar. 

Deputi Senior Gubernur BI, Mirza Adityaswara, mengungkapkan tergerusnya cadev tersebut karena digunakan dalam rangka pembayaran utang luar negeri pemerintah dan dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

"Itu kan dalam rangka stabilitas," kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu 7 Oktober 2015. 

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Tirta Segara menjelaskan, penurunan cadev tersebut merupakan konsekuensi dari komitmen BI yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah. 
Terobosan Menkeu Sri Mulyani Dongkrak Kepercayaan Pasar

Sehingga nilainya dapat sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia, guna mendukung terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga

Dia menegaskan posisi cadangan devisa per akhir September 2015 masih cukup membiayai tujuh bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. 
Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya