- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengungkapkan kemajuan suatu bangsa berada dalam genggaman ilmu pengetahuan. Maka dari itu, pemerintah berupaya untuk memperhatikan bidang pengetahuan tersebut.
"Belajar dari bangsa lain, kekuatan ekonominya kunci keberhasilannya itu ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar dia di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Kamis 8 Oktober 2015.
Ia melanjutkan, anggaran iptek Indonesia persentase 0,09 dari Produk Domestik Bruto (GDP). Padahal, rasio iptek menurut UNESCO itu harusnya dua persen dari GDP.
"Di tahun 2014, dua persen itu lebih dari Rp400 triliun, yang tersedia hanya Rp10 triliun. Ini suatu pekerja rumah bersama dengan menerapkan jangka panjang, menengah, atau panjang," kata politikus PDIP tersebut.
Puan menjelaskan, pemerintahan sekarang sudah menaruh perhatian terhadap ilmu pengetahuan, meski dengan anggaran minim tetapi peleburan dua instansi terkait menjadi jawabannya.
"Upaya pemerintah untuk menanggarkan iptek itu dengan menggabungkan Ristek dan Dikti. Latar belakangnya, adalah agar hasilnya perguruan tinggi tidak berhenti menjadi arsip tapi solusi kongkret permasalahan masyarakat jadi jalur implementasi. Ini yang harus dilakukan, sinergi, sinergi, sinergi," tegasnya.
Pada akhir sambutannya ini pun, Puan tak lupa untuk mengingatkan para ilmuwan dengan mengutip salah satu ungkapan dari ilmuwan terkemuka, Albert Einstein.
"Sebagian besar orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya," kata Puan meniru ungkap Einstein. (asp)
VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?
Bunga matahari muda selalu menghadap ke timur saat pagi hari.
