OJK Minta Pelaku Usaha Manfaatkan Pasar Luar Negeri

Perajin batik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA.co.id
Sukseskan Tax Amnesty, OJK Perlonggar Syarat Modal Sekuritas
-  Akhir tahun ini, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai secara serentak. Nantinya, kegiatan ekonomi di kawasan tersebut akan terintegrasi, dan memudahkan kinerja bisnis antar negara.

DPD Minta Menkeu Tak Sembarang Sunat Anggaran Daerah
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad, mengatakan pihaknya justru menyayangkan para pelaku usaha, khususnya di sektor jasa keuangan, karena tidak mampu memanfaatkan potensi besar dari pasar luar negeri.

Kinerja Pasar Modal Awal Kuartal III Lampaui Ekspektasi
Muliaman menilai, selama ini, para pelaku pasar dalam negeri terlalu menganggap pasar domestik lebih menguntungkan dibandingkan pasar luar negeri. Hal ini membuat para pelaku usaha untuk tidak melakukan ekspansi bisnisnya ke luar Indonesia.

"Salah satu kekurangan kita, pemain kita orientasinya masih domestik. Lupa melihat opsi yang ada di luar, karena alasan jaminan di dalam negeri masih menggiurkan," kata Muliaman, saat ditemui di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin 12 Oktober 2015.

Menurut dia, cara pelaku pasar keuangan Indonesia dalam melihat potensi perkembangan bisnisnya dengan pelaku pasar internasional sangat berbeda jauh. Ditambah dengan tidak adanya dukungan kuat dari sektor riil.

Hal ini, kata Muliaman, akan menyebabkan ketimpangan. Sebab, sektor keuangan dengan sektor riil ini mempunyai keterkaitan yang sejalan. Sehingga, apabila tidak dibarengi, tidak akan berjalan secara efektif.

"Bagi mereka (pasar luar negeri), keluar merupakan suatu keharusan. Tetapi, kita pandangannya justru terbalik. Kalau hanya dorong industri perbankan, tetapi tidak dibarengi industri lain, ya akan timpal. Jadi, kurang optimal," kata dia.

Karena itu, Muliaman meminta kepada industri perbankan nasional, agar menyiapkan strategi khusus dalam menghadapi MEA pada akhir tahun ini. Terutama, mampu melihat potensi yang bisa dimanfaatkan dari pasar luar negeri.

"Kita harus bergegas dalam menyiapkan diri. Karena potensi besar di ASEAN mubazir kalau tidak dimanfaatkan," tuturnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya