LPS: Rupiah Diprediksi Positif Hingga Akhir Tahun

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
-  Nilai tukar rupiah terus melanjutkan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan pekan ini. Sepanjang hari ini, kurs rupiah bergerak di level terkuat di angka Rp13.348, dan terlemah di level Rp13.505.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Menanggapi hal ini, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Sosial (LPS) Fauzi Ichsan menilai bahwa pergerakan rupiah masih berpotensi untuk tetap melanjutkan trend positifnya hingga akhir tahun 2015. Hal ini didasari dari prospek kenaikan tingkat suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang baru akan diumumkan pada tahun depan.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Waktu itu, kami perkirakan rupiah akan rebound ke Rp13.800. Ternyata sekarang itu lebih kuat Rp13.400. Dua bulan terakhir ini, akan tetap menguat," ujar Fauzi saat ditemui di Kompleks Kementerian Keuangan, Senin malam, 12 Oktober 2015.

Karena itu, asumsi nilai tukar rupiah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 sebesar Rp13.900 dinilai masih mampu tercapai. Bahkan, apabila kondisi global semakin membaik, pergerakan rupiah mampu menembus angka asumsi tersebut.

"Kalau finansial global dalam dua bulan terakhir ini, sangat mungkin rupiah naik lagi. Range di Rp13.000 sampai Rp13.500 itu bisa dicapai," kata dia.

Kondisi perekonomian global, kata dia, masih akan tetap mempengaruhi kondisi nilai tukar dalam negeri. Fauzi pun tidak menutup kemungkinan apabila rupiah kembali melanjutkan tren positif hingga akhir tahun.

"Bisa saja (rupiah menguat). Tapi, dalam keadaan realita spot rate bisa jauh dari spot value," ujarnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto menyatakan pihaknya akan tetap berupaya agar penguatan rupiah tidak hanya dari sisi persepsi, melainkan mencerminkan fundamental yang sesungguhnya.

"Memang kondisi globl sedang bagus untuk kita. Kami bersama kementerian lembaga terkait semuanya sama-sama melakukan tindakan, jangan hanya dari persepsi saja," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya