Sumber :
- VIVA.co.id/Al Amin
VIVA.co.id
-Tessa Kaunang buka suara soal masalah yang tengah ia alami dengan mantan suaminya, Sandy Tumiwa. Meski telah resmi bercerai dan sepakat untuk memberikan uang sebagai nafkah untuk dua buah hatinya Rp5 juta per bulan, namun belakangan, Sandy mulai tak lagi rutin memberikan nafkah pada dua buah hatinya.
Tessa pun secara blakblakan menceritakan masalah pribadinya ini saat tampil di acara Pesbukers ANTV, Senin, 12 Oktober 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Tessa pun secara blakblakan menceritakan masalah pribadinya ini saat tampil di acara Pesbukers ANTV, Senin, 12 Oktober 2015.
"Harusnya kan dia (Sandy) kasih Rp5 juta per bulan. Waktu itu kita ketuk palu September (2014), Oktober masih
ngasih
, November baru setor Rp 1 juta terus agak protes, bilang keberatan," ujar Tessa.
Tessa pun berceloteh, saat itu Sandy memang tengah merencanakan pernikahan. Mungkin lantaran hal itu, ia merasa kesulitan memberikan nafkah untuk buah hatinya sebesar Rp 5 juta per bulan.
"Kan dia juga enggak ada pemasukan," lanjut Tessa.
Tessa pun kembali bercerita, sebagai jalan tengah untuk menyelesaikan masalah nafkah untuk buah hatinya, Sandy, kata Tessa sempat mengatakan bahwa rumah yang kini ditempati oleh Tessa akan dihibahkan untuk anak. "Jadi biaya bulanan jangan diminta lagi," kata Tessa menirukan permintaan Sandy.
"Terakhir November dia masih kasih Rp1 juta. Dan beberapa waktu lalu dia juga bilang mau transfer katanya ada rezeki. Terus dia transfer Rp500 ribu."
Tessa pun mengaku tak pernah menagih uang bulanan tersebut yang telah mereka sepakati sebelumnya. Meski merasa tak cukup dengan nafkah yang diberikan mantan suaminya, Tessa mengaku tak mau ambil pusing.
"Kita juga enggak
ngarep
atau minta
sih
, mungkin Rp500 ribu dianggap cukup buat anak dua yang sekolah di
international school
. Rp5 juta saja masih kurang bagaimana Rp500 ribu coba
tuh
."
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Harusnya kan dia (Sandy) kasih Rp5 juta per bulan. Waktu itu kita ketuk palu September (2014), Oktober masih
