Kucuran Kredit BNI Capai Rp307,12 Triliun

Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk pada kuartal III-2015 telah menyalurkan kredit Rp307,12 triliun atau naik 14,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp267,94 triliun.

Tingkatkan Kerja sama, BSM dan Muhammadiyah Teken MoU
“Menghadapi tantangan kondisi perekonomian di kuartal III-2015, kinerja bisnis BNI mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi, baik dari sisi penyaluran kredit maupun dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK),” kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni pada paparan kinerja BNI kuartal III-2015, di Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2015.

Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit
Menurutnya, persentase kenaikan penyaluran kredit dicapai secara berimbang antara penyaluran kredit business banking (korporasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), usaha menengah dan kecil) maupun penyaluran kredit konsumer.

Komposisi pinjaman yang disalurkan adalah, untuk segmen usaha menengah dan kecil 27,8 persen, segmen korporasi 26,2 persen, BUMN 17,7 persen, kredit konsumer 17,9 persen, dan pembiayaan anak udaha dan cabang luar negeri sebesar 10,6 persen.

Dia menuturkan, penyaluran kredit yang membiayai pembangunan proyek infrastruktur tumbuh 6,6 persen dari Rp59,79 triliun menjadi Rp63,73 triliun. Terdiri dari infrastruktur di sektor kelistrikan, transportasi, minyak dan gas, konstruksi dan jalan tol, serta telekomunikasi.

Di bisnis konsumer, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pinjaman personal BNI Fleksi dan pembiayaan kartu kredit. 

Dia memaparkan, untuk kartu kredit, berdasarkan Bank Indonesia per Agustus 2015, BNI tercatat sebagai market leader di industri kartu kredit di Indonesia, dari sisi aset/outstanding.

"Dari sisi komposisinya, kredit konsumer BNI masih didominasi penyaluran KPR (kredit pemilikan rumah) BNI Griya sebesar 61,5 persen dari total kredit konsumer," ujarnya.

Dari sisi liabilitas, Baiquni melanjutkan, total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BNI hingga akhir kuartal III-2015 mencapai Rp349,44 triliun atau tumbuh 13,3 persen dibanding posisi akhir kuartal III-2014 yang sebesar Rp308,33 triliun dengan komposisi dana murah atau curent account saving account (CASA) dipertahankan di atas 60 persen, dari total DPK dan per 30 September 2015 masih mencapai 60,9 persen.

Menurut Baiquni, dengan pencapaian penyaluran kredit dan penghimpunan dana yang cukup tinggi tersebut, menunjukkan fungsi intermediasi BNI semakin optimal terbukti dari peningkatan rasio pinjaman terhadap dana atau loan to deposit ratio (LDR) yang naik dari 85,7 persen menjadi 87,7 persen.

Untuk kualitas kredit, Baiquni menyebut, ada perbaikan non performing loan (NPL) dibanding dibanding kuartal II-2015. 

Posisi NPL gross dan NPL net pada kuartal III-2015 sebesar 2,8 persen dan 0,7 persen, atau turun dibanding posisi kuartal II-2014 yang sebesar 3 persen dan 0,8 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya