BNI Bukukan Laba Bersih Rp6 Triliun

Pekan Reksadana 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada periode Januari-September 2015, berhasil membukukan laba bersih Rp6 triliun, atau turun 21,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,6 triliun.

Tingkatkan Kerja sama, BSM dan Muhammadiyah Teken MoU
Direktur Utama BNI, Ahmad Baiquni, mengatakan pihaknya menargetkan laba bersih hingga akhir tahun sebesar Rp9,9 triliun. "Kemampuan kami dapatkan laba bersih per bulan sebesar Rp1,2 triliun," ujar Baiquni,di kantornya, Kamis 15 Oktober 2015.

Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit
Baiquni menjelaskan, BNI juga dapat menjaga posisi net interest margin (NIM) yang naik dari 6,1 persen di kuartal III-2014, menjadi 6,5 persen pada kuartal III-2015. 

Hasilnya, dari sisi pendapatan, total pendapatan bunga bersih, atau net interest income (NII) hingga kuartal III-2015, mencapai Rp18,7 triliun atau naik 14,1 persen dibanding NII pada kuartal III-2014, yang hanya sebesar Rp16,4 triliun.

"Laba sebelum penyisihan pencadangan (provisi) juga meningkat 9,4 persen dari Rp12,75 triliun menjadi Rp13,95 triliun," tuturnya.

Tidak hanya dari pendapatan bunga, lanjutnya, sumber pendapatan lain, yaitu fee income, baik recurring fee (pendapatan berulang) maupun non-recurring fee juga mengalami kenaikan, antara lain dari bisnis bancassurance, jasa pembayaran tagihan (bill payment), dan transaksi ATM.

"Pada akhir kuartal III-2015 ini, manajemen BNI tetap fokus dalam memperkuat fundamental keuangan menghadapi gejolak ekonomi yang tidak menentu," ujarnya.

Ada pun sejak kuartal II-2015, BNI melipatgandakan penyisihan pencadangan (provisi) hingga tercapai coverage ratio 138,8 persen. 

Pada kuartal III-2015, penyisihan pencadangan mencapai Rp6,4 triliun, atau naik hingga 93,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp3,31 triliun.

"Dengan tambahan provisi ini, coverage ratio BNI per kuartal III-2015, mencapai 139,6 persen atau level tertinggi yang pernah dicapai BNI," tuturnya.

Penguatan fundamental keuangan dengan meningkatkan penyisihan pencadangan ini berpengaruh pada laba bersih BNI di kuartal II-2015, lalu turun.

Namun, pada kuartal III-2015, laba bersih BNI kembali normal, yakni Rp3,57 triliun, atau sekitar Rp1,19 triliun per bulan, sehingga laba bersih BNI sampai dengan 30 September 2015 mencapai Rp6 triliun.

"Total aset BNI per 30 September 2015, mencapai Rp456,46 triliun atau naik 11,9 persen dari Rp408,05 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. Dari sisi rasio permodalan, CAR (capital adequacy ratio) BNI hingga kuartal III-2015 meningkat dari 16,2 persen menjadi 17,4 persen," ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya