Banggar Setuju Postur Perubahan RAPBN 2016

Petugas menghitung tumpukan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Anggaran Banjir Minim, Belum Semua Sungai Dibenahi
- Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui postur sementara rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2016, yang telah melewati pembahasan dengan Panitia Kerja (Panja) A mengenai asumsi, pendapatan, defisit, dan pembiayaan.

Menkeu Akan Ubah Postur Belanja APBN-P 2016
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kamis 15 Oktober 2015, menjelaskan ada beberapa perubahan dalam asumsi dasar yang sebelumnya telah ditetapkan pemerintah. Di antaranya, adalah penerimaan negara turun dari Rp1.848,1 triliun menjadi Rp1.822,5 triliun.

Menkeu Pangkas Postur Belanja APBN-P 2016
Penurunan penerimaan negara ini, karena penerimaan pajak negara (PPN), dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mengalami tren penurunan yang sama.

"Penerimaan pajak turun dari Rp1.565,8 triliun menjadi Rp1.546,7 triliun. PNBP dari Rp280 triliun menjadi Rp27,8 triliun," ujar Bambang dalam rapat kerja dengan Banggar DPR, Jakarta Pusat.

Sementara itu, postur belanja negara turut turun cukup signifikan dari angka Rp2.121 triliun menjadi Rp2.095 triliun. Perubahan ini dipengaruhi dari belanja pemerintah pusat, transfer daerah, dan dana desa yang turun secara bersamaan.

"Pemerintah pusat turun dari Rp1.329 triliun menjadi Rp1.325 triliun. Transfer daerah dan dana desa turun dari Rp782,2 triliun menjadi Rp770,2 triliun. DAK (dana alokasi khusus) turun Rp388,3 triliun menjadi Rp385,4 triliun. Jadi, defisit dari 2,15 persen jadi 2,14 persen," kata dia.

Ketua Banggar DPR, Ahmadi Noor Supit, mengatakan pihaknya memaklumi perubahan postur tersebut, karena adanya perubahan yang terjadi di perekonomian nasional maupun global.

Dengan demikian, keputusan Banggar akan dijadikan pegangan untuk selanjutnya memasuki pembahasan ke Panitia Kerja (Panja) B mengenai belanja pusat dan daerah.

"Kami setujui sementara RAPBN 2016. Karena, memang banyak yang terjadi belakangan ini," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya