Bikini 3D Ini Bisa Bersihkan Lautan dari Polutan

Desain bikini Sponge
Sumber :
  • www.ucrtoday.ucr.edu

VIVA.co.id - Membersihkan lautan bisa dilakukan dengan cara yang unik. Terobosan dalam membersihkan laut dicetuskan oleh tim insinyur University of California, Riverside, Amerika Serikat. Tim membuatdari bahan khusus yang bisa jadi pembersih polutan di lautan.

Tim tersebut merancang bikini yang dicetak melalui proses tiga dimensi. Bikini 3D itu berbasis material yang dinamakan Sponge.

Dikutip Mashable, Kamis 15 Oktober 2015, tim insinyur tersebut menciptakan Sponge yang mampu membersihkan air laut dari tumpahan cairan kimia dan minyak dan kemudian membuat air laut menjadi bersih.

Material Sponge dibuat dari sukrosa yang dipanaskan. Material yang dimaksud itu punya struktur yang sangat berpori dan super hidrofobik. Dengan demikian, Sponge memungkinkan untuk mengusir air dalam benda tersebut dan menyerap material kontaminan yang berbahaya.

"Ini merupakan material super yang tak berbahaya bagi lingkungan dan biayanya sangat efektif untuk produksi," ujar Mihri Ozkan, salah satu tim insinyur dalam keterangan tertulisnya.

Para insinyur kemudian menggandeng perusahaan desain Eray Carbajo berbasis di New York dan Turki, untuk memasukkan Sponge dalam bentuk pakaian. Kolaborasi itu juga akhirnya melahirkan desain bikini berbasis material Sponge. Dengan demikian, bisa dipakai untuk berenang sekaligus bisa membersihkan air laut.

Material Sponge ini disebutkan punya kemampuan menyerap 25 kali dari bobot benda tersebut. Sponge tidak akan mampu menyerap polutan kecuali dipanaskan dalam suhu lebih dari 1.000 derajat celcius sebelumnya.

Tim insinyur mengatakan, penyelam tak perlu khawatir saat menggunakan bikini berbahan Sponge tersebut. Sebab, bahan kontaminan akan terjebak dalam pori-pori pada bagian dalam bahan Sponge. Kontaminan tidak akan sampai menyentuh kulit penyelam.

Bahan ini telah diujicobakan beberapa kali dan Sponge bisa diganti dengan yang baru dan yang lama bisa didaur ulang.

Pengujuan Sponge di laboratorium universitas menunjukkan material itu bisa digunakan dalam 20 kali penggunaan tanpa kehilangan kualitas serapnya. Desain inovatif ini baru saja memenangi kompetisi Reshape 15 Wearable Technology Competition dan sedang mengajukan paten temuan tersebut.

Teknologi Baru yang Bikin Telemarketer Tak Cerewet Lagi
Peneliti menunjukkan baterai berbasis vitamin

Unik, Baterai Berenergi Vitamin

Peneliti menciptakan materi vitamin B2 dari jamur.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016