Sumber :
- telkomsel
VIVA.co.id
- Ponsel kini tak hanya dimiliki kalangan menengah atas. Di era modern seperti saat ini, alat komunikasi itu justru telah berada dalam genggaman masyarakat miskin.
Data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyebutkan, 15,5 juta rumah tangga yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu, sekitar 70 hingga 80 persen memiliki ponsel.
"Dari 15,5 juta yang telah menerima BLT, orang miskin yang punya ponsel sekarang hampir 70-80 persen. Jadi, tidak bisa lagi membedakan orang kaya dan miskin dari kepemilikan ponsel. Meskipun, ponsel dimiliki masih untuk telepon dan SMS saja," ujar Sekretaris Eksekutif TNP2K, Bambang Widianto, di Gandaria City, Jakarta, Kamis, 15 Oktober 2015.
Melihat kondisi seperti itu, disampaikan Bambang, TNP2K pun mencoba memanfaatkannya untuk dijadikan media percepatan penyaluran bantuan sosial dan subsidi pemerintah. Selain itu, distribusi melalui keuangan digital diyakini akan tepat sasaran.
"Itu sebabnya, kami tertarik dengan T-Cash, karena bisa dipakai walau cuma lewat ponsel paling sederhana, dan juga tepat sasaran. Kerja sama ini tentu menjadi sinergi yang tepat, sebab Telkomsel juga akan buka jaringan ke pelosok. Kami pun demikian, karena orang miskin kebanyakan ada di pelosok," ujarnya.
Baca Juga :
Mulai 30 Agustus, GT Senayan Hanya Layani e-Toll
Baca Juga :
Telkomsel Rilis Paket 3 in 1 Bagi Jemaah Haji
Pada kuartal ketiga 2015, Telkomsel mengklaim sudah memiliki 149 juta pelanggan seluler dengan ruang lingkup layanan 95 persen di Indonesia dan 400 ribu mitra distribusi yang bisa membantu sosialisasi T-Cash. Sementara itu, pelanggan uang elektronik telah mencapai 20 juta pengguna. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pada kuartal ketiga 2015, Telkomsel mengklaim sudah memiliki 149 juta pelanggan seluler dengan ruang lingkup layanan 95 persen di Indonesia dan 400 ribu mitra distribusi yang bisa membantu sosialisasi T-Cash. Sementara itu, pelanggan uang elektronik telah mencapai 20 juta pengguna. (art)