Sumber :
- http://www.dittoandco.com
VIVA.co.id
- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel, menyatakan bahwa manusia akan mengendus tangan mereka sendiri setelah berjabat dengan orang lain.
Para ilmuwan percaya bahwa prilaku itu dilakukan secara spontan, di bawah kesadaran mereka. Dikatakan oleh para peneliti dari Israel itu, mereka seperti menemukan sifat aneh yang terhubung antar sesama manusia. Manusia, masih menggunakan aroma sebagai sarana identifikasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Begini Rupa Api Jenis Baru
Para ilmuwan percaya bahwa prilaku itu dilakukan secara spontan, di bawah kesadaran mereka. Dikatakan oleh para peneliti dari Israel itu, mereka seperti menemukan sifat aneh yang terhubung antar sesama manusia. Manusia, masih menggunakan aroma sebagai sarana identifikasi.
Baca Juga :
Bahaya Olimpiade Rio dari Sisi Ilmuwan
Para peneliti percaya bahwa itu adalah cara untuk menyampaikan informasi penting.
“Kami mulai melihat orang dan melihat bahwa setelah itu, tangan mereka, entah sengaja atau tidak, pasti diarahkan ke wajah sendiri," ujar Noam Sobel, yang memimpin penelitian itu kepada New Scientist, seperti dikutip
Mirror
, Jumat, 16 Oktober 2015.
Ilmuwan memfilmkan praktik salaman kepada 153 relawan, mereka sendiri turun tangan dalam penelitian itu dengan cara menyalami ratusan orang tersebut. Namun, beberapa ada yang tidak menyambut jabat tangan mereka.
Kemudian mereka mencatat, seberapa sering para relawan meletakkan tangan mereka ke hidung untuk mengendus setelah bersamalan. Ternyata, benar, mereka mencatat, para relawan menciumi tangan mereka rata-rata lebih dari dua kali lipat.
Anehnya lagi, prilaku mengendus tangan lebih sering dilakukan setelah menjabat tangan dengan sesama jenis kelamin, dibandingkan dengan lawan jenis mereka.
“Orang-orang, secara terus menerus meletakkan tangan ke wajah mereka, lalu mengendus dan mereka juga memodifikasi perilaku setelah berjabat tangan. Hal itu menunjukkan perilaku Chemosignalling,” kata Sobel.
Ahli lainnya pun sepakat dengan temuan ilmuwan Isreal tersebut.
"Ini sesuai dengan teori umum bahwa ada lebih banyak komunikasi kimiawi terjadi tapi kita tidak menyadari," kata Charles Wysocki di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia.
Menurut mereka, dari penelitian ini, langkah selanjutnya adalah menentukan informasi apa yang telah disampaikan lewat aroma para peneliti.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Para peneliti percaya bahwa itu adalah cara untuk menyampaikan informasi penting.
